Alumnus SHD dan SPP Gelar Reuni di Banjarmasin
Alumnus SHD dan SPP Gelar Reuni
Banjarmasin, BARITO
Suasana penuh keakraban dan kekeluargaan menyeruak di lantai dasar Restoran Lima Rasa, belum lama tadi. Kala itu ada acara halal bihalal yang digelar oleh alumnus Sekolah Hakim Djaksa (SHD) dan Sekolah Panitera Pengadilan (SPP) Banjarmasin. Para alumnus nampak senang berhadir di acara tersebut. Mereka saling bersalaman dan bergantian saling peluk melepas kangen dengan teman semasa sekolah dulu. Hasby Mahbara, salah satu alumnus menuturkan kegiatan halal bihalal ini memang sudah menjadi tradisi para alumnus SHD dan SPP setiap setahun sekali.
“Halal bihalal ini juga dalam rangka momen Lebaran. Kami saling bersilaturahmi dan saling memaafkan satu sama lain, apalagi kan jarang ketemu,” ujar Hasby yang juga sebagai Ketua Panitia Pelaksana kegiatan tersebut.
Hasbi menceritakan pengalamannya kala menimba ilmu di SPP Banjarmasin. Dikatakannya, SHD dan SPP didirikan oleh pemerintah RI kala itu hanya di beberapa daerah. “Selain di Banjarmasin, SHD dan SPP hanya ada di Malang, Palembang, Medan, Ambon, dan Makassar. Sekolah ini setingkat dengan SMA, namun menerapkan sistem ikatan dinas kepada para siswanya,” urainya.
Ketika sekolah, lanjut Hasby, para siswa SHD dan SPP tidak membayar iuran atau biaya sekolah. Malah pemerintah memberikan gaji kepada para siswa SHD dan SPP. “Waktu itu setiap siswa dapat gaji Rp150 ribu per bulan. Gaji yang nilainya lumayan besar untuk zaman itu,” tambahnya.
Namun sayang, pada awal tahun 70-an, pemerintah memutuskan menutup SHD dan SPP. Sejak saat itulah diberlakukan peraturan bahwa jaksa, hakim, dan panitera pengadilan harus lulusan sarjana atau SI ilmu hukum. Para lulusan SHD dan SPP beruntung, karena begitu lulus langsung berkarir di lembaga-lembaga hukum, misalnya ke Kejaksaan dan Pengadilan,” tuturnya.
Di sisi lain, salah satu jebolan SHD dan SPP Banjarmasin bahkan menjadi Hakim Agung Mahkamah Agung (MA) di Jakarta, yakni Abdurrahman. Adik kelas dari Hasby Mahbara itu selalu hadir di acara halal bihalal alumnus SHD dan SPP Banjarmasin.
“Alhamdulillah, masih berkesempatan ketemu dengan teman-teman masa sekolah dulu. Saya bersyukur teman-teman masih sehat wal afiat,” kata Abdurrahman.
Abdurrahman berpesan agar hubungan persaudaraan antar alumnus SHD dan SPP Banjarmasin dapat terus dijaga. “Sebagai sesama alumnus, kami sudah seperti keluarga besar. Kalau ada yang sakit atau terkena musibah, sebisa mungkin kami bantu sama-sama,” tandasnya. afdi/brt
“Halal bihalal ini juga dalam rangka momen Lebaran. Kami saling bersilaturahmi dan saling memaafkan satu sama lain, apalagi kan jarang ketemu,” ujar Hasby yang juga sebagai Ketua Panitia Pelaksana kegiatan tersebut.
Hasbi menceritakan pengalamannya kala menimba ilmu di SPP Banjarmasin. Dikatakannya, SHD dan SPP didirikan oleh pemerintah RI kala itu hanya di beberapa daerah. “Selain di Banjarmasin, SHD dan SPP hanya ada di Malang, Palembang, Medan, Ambon, dan Makassar. Sekolah ini setingkat dengan SMA, namun menerapkan sistem ikatan dinas kepada para siswanya,” urainya.
Ketika sekolah, lanjut Hasby, para siswa SHD dan SPP tidak membayar iuran atau biaya sekolah. Malah pemerintah memberikan gaji kepada para siswa SHD dan SPP. “Waktu itu setiap siswa dapat gaji Rp150 ribu per bulan. Gaji yang nilainya lumayan besar untuk zaman itu,” tambahnya.
Namun sayang, pada awal tahun 70-an, pemerintah memutuskan menutup SHD dan SPP. Sejak saat itulah diberlakukan peraturan bahwa jaksa, hakim, dan panitera pengadilan harus lulusan sarjana atau SI ilmu hukum. Para lulusan SHD dan SPP beruntung, karena begitu lulus langsung berkarir di lembaga-lembaga hukum, misalnya ke Kejaksaan dan Pengadilan,” tuturnya.
Di sisi lain, salah satu jebolan SHD dan SPP Banjarmasin bahkan menjadi Hakim Agung Mahkamah Agung (MA) di Jakarta, yakni Abdurrahman. Adik kelas dari Hasby Mahbara itu selalu hadir di acara halal bihalal alumnus SHD dan SPP Banjarmasin.
“Alhamdulillah, masih berkesempatan ketemu dengan teman-teman masa sekolah dulu. Saya bersyukur teman-teman masih sehat wal afiat,” kata Abdurrahman.
Abdurrahman berpesan agar hubungan persaudaraan antar alumnus SHD dan SPP Banjarmasin dapat terus dijaga. “Sebagai sesama alumnus, kami sudah seperti keluarga besar. Kalau ada yang sakit atau terkena musibah, sebisa mungkin kami bantu sama-sama,” tandasnya. afdi/brt
Komentar
Posting Komentar