2017, Pertumbuhan Ekonomi Kalsel Diproyeksi Capai 4,0 Persen

2017, Pertumbuhan Ekonomi Kalsel Diproyeksi Mencapai 4,0 persen Banjarmasin, BARITO Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) di tahun 2016 pada triwulan ketiga tercapai sebesar 3,42% dari target 3,7% dan ini bisa saja meningkat hingga diakhir tahun 2016. Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalsel di tahun 2017 memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalsel dapat sebesar 3,6- 4,0%. Penjelasan ini disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalsel , Harymurthy Gunawan, pada Pertemuan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 yang dihadiri Kepala Biro Perekonomian, Zulkipli, Pemerintah Daerah dari 13 Kabupaten/Kota, Pimpinan DPRD Provinsi dan Kota Banjarmasin, Kepala SKPD, Pimpinan Perbankan di Kalsel, Asosiasi dan Perusahaan di Kalsel, serta Pimpinan Media di Kalsel, di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Kalsel, Selasa (29/11). Dijelaskan Harymurthy, proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 3,6-4,0% di tahun 2017 mendatang karena melihat inflasi Kalsel yang terus menunjukkan tren penurunan sampai dengan bulan Oktober 2016. Inflasi year-to-date Kalsel mencapai 2,48% (ytd) per Oktober ini. “Penurunan inflasi disebabkan membaiknya produksi, pasokan dan distribusi barang dan jasa seiring kondisi cuaca yang kondusif, dan tentunya koordinasi dan kerjasama yang baik oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam melakukan upaya menjaga kestabilan harga di daerah,” katanya. Gubernur Provinsi Kalsel, Sahbirin Noor, dalam sambutan yang dibacakan oleh Kepala Biro Perekonomian, Zulkipli, memberikan perhatian penuh terhadap pentingnya transformasi ekonomi di Kalsel dari sektor perekonomian berbasis komoditas menjadi sektor perekonomian yang berkelanjutan. Sejalan dengan amanat Gubernur Kalsel, Harymuthy memaparkan bahwa transformasi sangat diperlukan. Melalui transformasi dapat membawa perekonomian Indonesia menjadi lebih baik, dari negara berorientasi konsumsi menjadi negara produksi, dari importir menjadi negara eksportir, dari negara penghasil Sumber Daya Alam Mentah menjadi negara pengolah yang menghasilkan produksi bernilai tambah tinggi. “Kalsel memiliki sumber potensi yang banyak untuk dikembangkan, sehingga transformasi ini dapat berjalan dan pertumbuhan ekonomi Kalsel meningkat, meski memang pada tahun 2016 terlihat perekonomian itu lesu,” pungkas Harymuthy. m-01/brt

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alumnus SHD dan SPP Gelar Reuni di Banjarmasin

Harga Promo Sepuasnya, Samosir Karaoke Dilaunching di Banjarmasin