Sulitnya Bongkar Barang di Pasar Tradisional Banjarmasin

Sulitnya Bongkar Barang di Pasar Tradisional Banjarmasin, BARITO Organisasi Angkutan Darat (Organda) Pelabuhan Khusus Trisakti Banjarmasin kini mengeluhkan sulitnya para anggotanya untuk melakukan bongkar barang di tiga pasar tradisional yang ada di Kota Banjarmasin. Menurut Ketua Organda Pelabuhan Khusus Trisakti Banjarmasin H Suhainoor, sulitnya mereka melakukan bongkar barang tersebut, karena sampai saat ini anggotanya tak disediakan parkir khusus oleh Pemko Banjarmasin untuk melakukan bongkar barang. Kondisi tersebut makin diperparah dengan dibatasinya sekarang jam bongkar barang oleh dinas terkait. Jika sebelumnya truk barang diperbolehkan bongkar mulai jam 10 pagi, kini boleh dilakukan setelah melewati jam 2 siang. "Pasar Lima, Harum Manis dan Ujung Murung adalah tiga pasar yang kini cukup menyulitkan anggota kami untuk melakukan bongkar barang. Padahal yang kita bawa ini kebanyakan kebutuhan pokok yang harus segera distribusikan kepada pedagang," kata H Suhainoor, kemarin. Pihaknya pun mengaku sudah mengkonsultasikan masalah tersebut ke Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina di Balai Kota. Diharapkan ada solusi segera dari Pemkot Banjarmasin agar tidak mengancam stabilitas harga dipasaran karena terganggunya distribusi kebutuhan pokok. "Kita tak minta sulit-sulit sebenarnya, pertama minta disediakan parkir khusus agar truk kita bisa melakukan bongkar barang dengan nyaman dan cepat. Ya minimal luasnya 10 x 10 meter, baik itu ujung murung, harum manis dan pasar lima," bebernya. Lalu kedua tak adanya kebijakan waktu lagi untuk melakukan bongkar barang. Hal itu supaya tiap harinya para anggota mereka bisa meningkatkan produktifitas bongkar barang mereka dua sampai tiga kali dalam sehari. "Sekarang ini akibat adanya kebijakan batasan waktu tersebut, buruh dan supir anggota Organda hanya bisa melakukan bongkar sekali sehari. Ini kan tentu membuat pendapatan mereka mengalami penurunan drastis," imbuhnya. afdi/brt