Perkenalkan Ayam Kampung Unggulan

Perkenalkan Ayam Kampung Unggulan Banjarbaru, BARITO Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan mengembangkan ayam kampung unggulan guna memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. Kepala BPTP Kalsel Muslimin menyatakan, ternak unggas yang diberi nama Ayam Kampung Unggulan Balitbang (KUB) tersebut merupakan hasil penelitian para "breeder" selama hampir sembilan tahun. "Ayam KUB mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan ayam kampung pada umumnya, sehingga pengembangan di masyarakat dapat merupakan salah satu solusi pemenuhan gizi masyarakat Kalsel yang relatif murah dan mudah didapatkan," ungkapnya, kemarin. Menurut peneliti BPTP Kalsel, Arief Darmawan sejumlah keunggulan ayam KUB yakni produksi telur mencapai 50 persen, lebih tinggi dibandingkan ayam kampung biasa yang hanya 20% pada pemeliharaan semiintensif, dan 30% pada pemeliharaan intensif. Puncak produksi telur mencapai 84% pada umur ayam 31 minggu, bobot telur pertama bertelur seberat 35-36 gram dan akan terus bertambah mencapai 45 gram pada akhir bulan kedua berproduksi. Produktivitas telur, tambahnya, lebih tinggi yakni 130-160 butir per tahun per ekor, dengan umur bertelur pertama lebih awal yakni 20-22 minggu serta bobot badan dapat mencapai 1.200-1.600 gram per ekor. "Dengan kelebihan-kelebihan tersebut maka pengembangan ayam KUB diharapkan meningkatkan kontribusi pasokan maupun tingkat konsumsi ayam lokal," tuturnya. Pada 2015, lanjutnya, ayam lokal memberikan kontribusi sebesar 16% atau 314 ribu ton terhadap total pasokan daging nasional, sedangkan tertinggi masih disumbang ayam ras yakni 1,72 juta ton. Oleh karena itu, menurut Arief Darmawan, pada 2016 kontribusi ayam lokal terhadap produksi daging nasional diharapkan meningkat menjadi 25% atau dibutuhkan sebanyak 258,02 juta ekor. Dengan pengembangan ayam KUB, tambahnya, diharapkan ketergantungan terhadap bibit impor menurun sehingga tak perlu mendatangkan dari luar. Terkait harga jual daging ayam KUB, menurut dia, mencapai Rp Rp55.000 per kg, lebih tinggi dari ayam ras yang berdasarkan pengamatan di pasar pada April 2016 sebesar Rp28.000 per kg. Sebagai upaya percepatan perbanyakan ayam KUB, sejak 2011 Balitbangtan melakukan kemitraan lisensi dengan PT Ayam Kampung Indonesia (AKI) guna mengembangkan ayam KUB-1. Sementara itu mulai 2012-2016 Balitbangtan telah mendistribusikan sebanyak 1,5 juta ekor ayam KUB ke sejumlah kabupaten di 28 provinsi di Tanah Air. Arief menamkan, ayam KUB-1 memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai usaha peternakan rakyat di Kalsel. Menyinggung harga jual bibit ayam KUB-1, menurut dia, untuk jenis "pullet" (usia 16 minggu) sebesar Rpo7590.000 per ekor sedangkan DOC atau anak ayam usia sehari Rp 6.000-Rp 6.200 per ekor.one/brt

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alumnus SHD dan SPP Gelar Reuni di Banjarmasin

Harga Promo Sepuasnya, Samosir Karaoke Dilaunching di Banjarmasin