Braman Setyo Optimis Sektor Pertanian Serap KUR di Kalsel

Braman Setyo Optimis Sektor Pertanian Serap KUR di Kalsel Banjarmasin, BARITO Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi UKM RI Braman Setyo mengapreasi sektor pertanian di Kalimantan Selatan paling banyak menyerap kredit usaha rakyat (KUR). "Kami berharap sektor pertanian dapat menjadi andalan di Kalsel, meski saat ini sektor perdagangan dan industri di Indonesia yang dominan menyerap KUR," kata Braman Setyo Dewan Pengawas Jamkrindo ini, saat menghadiri Rapat Koordinasi dan Monitoring Evaluasi (Moneva) "Pelaksanaan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Provinsi Kalsel Tahun 2016" di Hotel Banjarmasin International, Rabu (30/11). Braman Setyo yang juga Dewan Pengawas Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) ini menyebutkan, sedikitnya tercatat Rp85 triliun realisasi KUR sampai November 2016 di Indonesia dengan target maksimal Rp100 triliun, yang tersebar di 3,9 juta nasabah. Untuk tahun 2016, menurut pria enerjik ini, penyalur KUR melalui 36 bank dan lembaga keuangan bukan bank (LKBB). "KUR sudah diluncurkan selama 9 tahun, dan baru tahun 2016 ini koperasi diberikan dapat merekomendasikan penyaluran KUR," katanya. Bahkan, sambung Braman Setyo, tiga koperasi di Kalsel telah diusulkan untuk dapat menyalurkan KUR 2017, tentunya aktif dan syarat modal. “Ya, Kalsel sudah mengusulkan 3 koperasi ke Kementerian Koperasi dan UKM untuk penyaluran KUR 2017,” tandasnya. Target realisasi tahun 2017 penyaluran KUR Rp100-120 triliun, bebernya, dan dapat tersalur melalui pola syariah. "Siap-siap perusahaan penjaminan syariah untuk bisa menyalurkan KUR di Kalsel," kata Braman Setyo. Senada itu, Kepala Dinas Koperasi UKM Kalimantan Selatan H Bambang Supriadi membenarkan, ada tiga koperasi telah diusulkannya ke Kementerian Koperasi UKM untuk dapat menyalurkan KUR. Koperasi tersebut yakni KSP Banua Bauntung Tanjung, KSP Karya Kasih Banjarmasin, KSP Saijaan Kotabaru. "Semoga 3 koperasi itu memenuhi syarat untuk penyaluran KUR di Kalsel," katanya. Dia menuturkan, rapat koordinasi dan monitoring evaluasi (Moneva) untuk meningkatkan sinergi dan program pembiayaan UKM di Kalimantan Selatan. "Menggerakkan program pemberdayaan U dalam pengucuran Kredit Usaha Rakyat selalu digiatkan," kata mantan Kabid Dinas Pendapatan Kalsel ini. Apalagi, sambung Bambang, kondisi UKM di Kalsel sangat membutuhkan pembiayaan dalam menggerakkan sektor usaha kecil menengah, tentu butuh biaya yang tidak sedikit. “Banyak keluhan para pelaku usaha dan pendamping, namun semua dapat teratasi, bahkan kita salurkan langsung aspirasi mereka kepada Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM RI,” katanya. Terkait ijin usaha mikro, Bambang Supriadi memastikan, tergantung pemkab/pemko se-Kalsel. "Tapi, alhamdulillah untuk 13 kabupaten/kota di Kalsel sudah diterbitkan ijin usahanya," katanya. Pejabat SekdaProv Kalsel H Haris Makkie mengatakan, koordinasi dan kerjasama dengan peningkatan pemberdayaan untuk mensinergi pelaksanaan program KUR. "Jadi perlu ketersediaan data untuk mengatasi kendala pendistribusian dan validasi perekonomian di masyarakat," kata mantan Karo Humas Pemprov Kalsel ini. Haris menyebutkan, Kalimantan Selatan telah menyalurkan KUR melalui Bank Kalsel, BNI, Mandiri, dan BRI dengan terserap 70.062 nasabah dengan Rp1,7 triliun di bidang perkebunan, perdagangan, pertanian dan industri kecil. "Program KUR mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi termasuk penyerapan tenaga kerja di Kalsel," kata Haris Makkie yang membuka rapat koordinasi dan moneva pelaksanaan program KUR. Sebab itu, tambah Haris, rapat koordinasi dan moneva maka tim pemantau dan petugas terkait dapat memanfaatkan untuk berdiskusi dengan Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi UKM. afdi/brt

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alumnus SHD dan SPP Gelar Reuni di Banjarmasin

Harga Promo Sepuasnya, Samosir Karaoke Dilaunching di Banjarmasin