Jembatan Penghubung Mampu Atasi Kemacetan di Banjarmasin

Jembatan Penghubung Mampu Atasi Kemacetan Banjarmasin, BARITO Jembatan penghubung Jalan Sulawesi dan Jalan Masjid Jami sudah lama terkenal sebagai biang kemacetan. Jembatan semula kecil dan tak sanggup menanggung beban arus lalu lintas di kawasan tersebut. Apalagi pada pagi dan sore hari, saat pelajar dan pekerja banyak melintas, kemacetan pun tidak terelakkan. Terlebih pada kedua ujung oprit jembatan sudah mengadang pertigaan jalan. Dari arah Jalan Sulawesi pertigaan dengan Jalan Antasan Kecil Barat, dari arah Jalan Masjid Jami pertigaan dengan Jalan Antasan Kecil Timur. Pada pertigaan pertama, ramai pedagang dan pembeli yang keluar masuk dari dan menuju Pasar Lama. Solusinya, pemko membangun jembatan baru tahun 2016. "Posisinya mendempet jembatan lama, jadi konsepnya jembatan kembar," kata Kabid Jembatan Dinas Bina Marga Kota Banjarmasin, H Chandra, Selasa (6/12). Posisi jembatan baru ini berada di samping badan kiri jembatan arah menuju Masjid Jami. Strukturnya dibuat melengkung dan lebih tinggi dari jembatan lama agar kelotok berukuran sedang bisa melintas di kolong jembatan. Bentangnya mencapai 30 meter dengan lebar tujuh meter. Kedua opritnya memiliki panjang 20 meter. "Proyek ini rampung oleh kontraktor PT Apu Stiant, dan awal 2017 dilanjutkan dengan penggantian jembatan lama, bahkan kini pekerjaan sudah mencapai 93 persen," tuturnya. afdi/brt

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alumnus SHD dan SPP Gelar Reuni di Banjarmasin

Harga Promo Sepuasnya, Samosir Karaoke Dilaunching di Banjarmasin