Rapat Kerja Prioritaskan Kemajuan FKIP ULM Banjarmasin

Rapat Kerja Prioritaskan Kemajuan FKIP ULM Banjarmasin, BARITO Memajukan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM), tentu harus memiliki memimpin yang visionir, kemudian mengoptimalkan sarana prasara, dan menciptakan kelas standar. " Kami berupaya setiap tahun membuat kelas standar," kata Dekan FKIP ULM Prof Dr H Wahyu MS dalam rapat kerja FKIP ULM di Hotel Aria Barito, Senin (19/12). Sebab itu, bebernya, perlu komitmen bersama untuk memajukan FKIP, termasuk bekerjasama dengan Malaysia. "Produk unggulan di FKIP juga harus dipupuk secara maksimal," kata doctor lulusan Universitas Padjadjaran Bandung ini. Dia menyebutkan, salah satu tujuan diadakan rapat kerja ini adalah sebagai evaluasi terhadap pelayanan akademik di FKIP ULM. “Rapat kerja ini dimaksudkan untuk mengevaluasi kinerja pelayanan akademik meliputi bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, tata kelola keuangan, sarana dan pra sarana, pengembangan kemahasiswaan serta penataan lingkungan,” tandasnya. Selain itu, tambah Prof Wahyu, rapat kerja ini diharapkan menjadi forum untuk saling berbagi ilmu pengetahuan serta pengalaman. “Forum seperti ini juga diharapkan sebagai ajang berbagi ilmu serta pengalaman dan sikap arif yang dapat dijadikan teladan bagi satu sama lain di masing-masing unit kerja,” ucapnya. Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Dr H Sutarto Hadi menyatakan, agar tetap mengutamakan pelayanan utamanya dalam peserta didik. “Yang harus tetap diperhatikan adalah layanan kepada stakeholders kita utamanya mahasiswa,” bebernya. Guru besar Matematika ini menilai, pertumbuhan publikasi mengalami percepatan yang pesat. "Artikel dan publikasi mencapai 109 buah, dengan melalui jurnal international," kata pria berkacamata ini. Sutarto mengapresiasi FKIP ULM yang telah berkali-kali menggelar pelatihan penulisan jurnal. "FKIP cukup semangat dalam melakukan penulisan artikel," katanya. Sekarang guru besar ngantri di jurnal international. "Jadi karya eksis, tetapi jurnal antri untuk masuk," katanya. Sejumlah jurnal international terpublikasi dan bertambah guru besar. "Kami mengalokasi untuk penelitian minimal 10 persen dalam anggaran," katanya. Apalagi dibutuhkan dalam keunggulan inovasi, jurnal, dan lainnya. "Kemampuan berpikir kritis dan inovatif, sehingga dibutuhkan kerjasama, komunikasi semua pihak," katanya. Jadi informasi literasi, serta kecakapan hidup untuk dosen berkarya. "Laptop 21 unit dibagi bagi kepada ketua prodi untuk menambah semangat pembelajaran," imbuhnya. afdi/brt

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alumnus SHD dan SPP Gelar Reuni di Banjarmasin

Harga Promo Sepuasnya, Samosir Karaoke Dilaunching di Banjarmasin