RSUD Ulin Optimalkan Pelayanan Operasi Pasien di Banjarmasin

RSUD Ulin Optimalkan Pelayanan Operasi Pasien Banjarmasin, BARITO Direktur RSUD Ulin Banjarmasin dr Hj Suciati menyebutkan, pelayanan operasi untuk pasien di RSUD Ulin Banjarmasin dilakukan secara maksimal. Terbukti, dipastikan pada 2017 ini akan rampung gedung rawat inap dengan 8 lantai, dengan penambahan 10 kamar operasi, dan 40 kamar rawat inap, serta area parkir, bahkan dilengkapi pembangunan dapur. “Pembangunan gedung 8 lantai menggunakan dana APBD senilai Rp230 miliar dengan dua tahun anggaran, sedang pembuatan dapur sebesar Rp120 miliar. Isi ruang kamar rawat inap dan operasi untuk alat kesehatan, dananya bersumber dari APBN,” ucap dokter berhijab ini, Jumat (13/1). Dia menuturkan, kini saja cukup banyak pasien yang berantri untuk operasi, bahkan terjadual sejak Januari-April 2017 sudah ada pengisian pasien operasi, sehingga membutukan pelayanan ekstra. “Dari aspek tenaga dokter sangat mencukupi, namun ruangan kamar operasi terbatas, jadi untuk 2017 diyakini ruang operasi akan bertambah,” bebernya yang didampingi Kabag Humas Yan Setiawan dan Rizki Ramila. Dokter Suci panggilan akrabnya tersebut mengakui, pembenahan infrastruktur di RSUD Ulin Banjarmasin dan peningkatan pelayanan kesehatan dengan memaksimalkan semua tenaga medis umum dan spesialis. “Untuk 2017 telah dibuka pendidikan spesialis di RSUD Ulin Banjarmasin, seperti spesialis bedah, dan paru, sehingga mampu menunjang pelayanan 24 jam sebagai rumah sakit pendidikan. "September 2017 sudah ada pendidikan dokter spesialis di RSUD," katanya. Kini FK dan RSUD Ulin Banjarmasin tidak hanya menghasilkan dokter umum, namun bisa lebih memberikan kontribusi dengan keberadaan dokter spesialis. “Saat ini sudah ribuan dokter umum telah tersedia dan cukup banyak di RSUD Ulin Banjarmasin. Dan pendidikan dokter spesialis mulai dibuka September 2017,” tuturnya. Terkait pelayanan menggunakan dana BPJS, dokter Suciati mengungkapkan, untuk bulan Nopember dan Desember 2016 belum dibayar oleh BPJS, karena ada pelayanan tarif baru. "Tarif baru telah diajukan dan sekitar Rp40 miliar tunggakan selama 2 bulan oleh BPJS karena verifikasi belum selesai," katanya. Sebab itu, kata Suci, jika belum terbayar oleh BPJS, maka akan terganggu pelayanan, sebab keuangan tersendat, dan dana RSUD Ulin Banjarmasin sangat terbatas, terutama pengadaan obat-obatan serta lainnya. afdi/brt

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alumnus SHD dan SPP Gelar Reuni di Banjarmasin

Harga Promo Sepuasnya, Samosir Karaoke Dilaunching di Banjarmasin