Ngotot Buka Portal, Lekem Kalimantan Persiapkan Aksi Besar 232 di DPRD dan Gubernur

Ngotot Buka Portal, Lekem Persiapkan Aksi Besar 232 Banjarmasin, BARITO Lekem Kalimantan bersama 40 LSM se-Kalsel berencana aksi besar-besaran tanggal 23 Pebruari 2017 disingkat 232 ( sekaligus melakukan rapat kerja) bersama gubernur, Polda, DPRD, dengan menurunkan 1.000 massa untuk mendukung rapat kerja tersebut. "Jika tidak ada keputusan pembukaan portal Km 71, Km 88, Km 94 Desa Sungai Puting Kabupaten Tapin pada 23 Pebruari 2017, maka tanggal 27 Pebruari 2017 akan digelar aksi unjuk rasa besar-besaran ke kantor Gubernur Kalsel," beber Ketua Lekem Kalimantan Aspihani Ideris SH MH, didampingi Tim Advokat Pembukaan Portal Jalan Batubara Desa Sungai Putting, Taufik Hidayah SH, Jumat (17/2). Tujuan pembukaan portal, tutur Aspihani, agar masyarakat tidak dirugikan, terutama masalah "perut". Bahkan, batubara tidak bisa jual, padahal banyak pelaku usaha menengah dan kecil yang bekerja di sana. "Ini sangat merugikan pelaku usaha, yang ditaksir Rp1,9 triliun kerugian sampai tanggal 22 Pebruari 2017," katanya. Kemungkinan, tambah Jubir Tim Advokasi Abdullah M Saleh SH, ada gugatan legal standing dan gugatan masyarakat (organisasi) serta gugatan perseorangan. "Jika ada indikasi pidana, maka akan kami sampaikan pengaduan ke Polda Kalsel," kata advokat kondang ini. Apalagi, sambungnya, ada saber pungli yang diketuai Polda Kalsel, maka bila ada pungutan serupiah pun akan dilaporkan. "Saat ini belum terjadi penghukuman dalam pelanggaran Perda No 3/2012," katanya. Selama ini yang dilarang hanya jalan provinsi/negara, namun yang diportal milik masyarakat. "Jadi wajib dibuka portal, sebab tidak ada pelanggaran Perda No 3/2012," ucapnya. Lekem Kalimantan sudah bertemu dengar pendapat Komisi III DPRD Kalsel, Sekda Pemprov Kalsel, Dit Intel Polda Kalsel, dan Dishub Kalsel. "Kami sudah melakukan musyawarah dan dengar pendapat bersama legislatif serta eksekutif, namun masih belum ada jalan keluar. Apalagi tidak ada jawaban untuk alasan penutupan portal jalan Desa Sungai Puting tersebut," imbuh Taufik Hidayah. Paling sedikit 6.000 buruh kehilangan pekerjaan, sejak 26 Januari 2016 atau kehilangan mencaharian sekitar Rp150 miliar. "Ekonomi masyarakat hancur dengan kehilangan pendapatan setiap hari," sela Sekretaris Lekem Kalimantan Mahyuni SH. afdi/brt

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alumnus SHD dan SPP Gelar Reuni di Banjarmasin

Harga Promo Sepuasnya, Samosir Karaoke Dilaunching di Banjarmasin