Otonomi Daerah, Sirkal Peringati Harba ke-9 di Kalsel
Otonomi Daerah, Sirkal Peringati Harba ke-9
Banjarmasin, BARITO
Memperingati Hari Bangkit (Harba) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Sentral Informasi Reformasi Rakyat Kalimantan (Sirkal) ke-9 (18 Februari 2008-18 Februari 2017) di Graha Abdi Persada Kantor Gubernuran Kalsel, Banjarmasin, Senin (20/2/2017) dengan cara berbeda.
Ketua DPP Sirkal Syamsul Daulah mengungkapkan, keberadaan DPP Sirkal memberikan motivasi dan dorongan kepada pemerintah daerah untuk menjadi masukan penting demi kepentingan masyarakat Kalimantan.
“Jadi perlu dialog dan diskusi dengan para akademisi, praktisi, dan birokrasi, termasuk organisasi non pemerintah agar lebih memberikan pemahaman terkait otonomi,” ucapnya.
Untuk itu, beber Ketua Gerindo Kalsel ini, dibutuhkan gerakan pemikiran melalui dialog bertema “Perspektif Otonomi Daerah Semakin suram”, dengan narasumber Prof Dr Hadin Muhjad, Prof Dr H Ismed Ahmad, Dr M Uhaib Asad, Dr Setia Budhi. “Kami peringati kelahiran Sirkal secara sederhana dengan diskusi,” tuturnya.
Kegiatan tersebut dihadiri unsur pemerintah, kepolisian, kejaksaan, Ormas, organisasi kepemudaan, LSM, akademisi, praktisi, partai politik, mahasiswa, dan lainnya.
Ketua Pemberantasan untuk Korupsi dan Lingkungan (Pukol) Kalsel Anang Toni mengapresiasi keberadaan DPP Sirkal, sebab memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan pemerintah. “DPP Sirkal dapat menjadi contoh untuk mengembangkan edukasi pemahaman otonomi khusus dan otonomi daerah, karena narasumber memang orang-orang berkompeten,” imbuh Anang Toni yang juga humas FPI Kalsel ini. afdi/brt
“Jadi perlu dialog dan diskusi dengan para akademisi, praktisi, dan birokrasi, termasuk organisasi non pemerintah agar lebih memberikan pemahaman terkait otonomi,” ucapnya.
Untuk itu, beber Ketua Gerindo Kalsel ini, dibutuhkan gerakan pemikiran melalui dialog bertema “Perspektif Otonomi Daerah Semakin suram”, dengan narasumber Prof Dr Hadin Muhjad, Prof Dr H Ismed Ahmad, Dr M Uhaib Asad, Dr Setia Budhi. “Kami peringati kelahiran Sirkal secara sederhana dengan diskusi,” tuturnya.
Kegiatan tersebut dihadiri unsur pemerintah, kepolisian, kejaksaan, Ormas, organisasi kepemudaan, LSM, akademisi, praktisi, partai politik, mahasiswa, dan lainnya.
Ketua Pemberantasan untuk Korupsi dan Lingkungan (Pukol) Kalsel Anang Toni mengapresiasi keberadaan DPP Sirkal, sebab memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan pemerintah. “DPP Sirkal dapat menjadi contoh untuk mengembangkan edukasi pemahaman otonomi khusus dan otonomi daerah, karena narasumber memang orang-orang berkompeten,” imbuh Anang Toni yang juga humas FPI Kalsel ini. afdi/brt
Komentar
Posting Komentar