Rapat Koordinasi Pengelolaan DAS Tingkat Provinsi Tahun 2017

*Rapat Koordinasi Pengelolaan DAS Tingkat Provinsi Tahun 2017 Dukung Revolusi Hijau Bumi Banua Banjarmasin, BARITO Penandatanganan perjanjian kerjasama penanaman pohon bersama para pihak guna mendukung "Revolusi Hiaju Bumi Banua" Provinsi Kalsel pada Rapat Koordinasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Tingkat Provinsi Tahun 2017 di Hotel Banjarmasin International (HBI), malam Jumat (24/2). Hadir BPDASHL Barito, Dishut Kalsel, Kepala Disdibud Kalsel HM Yusuf Effendi, Kepala Kanwil Kemenag Kalsel H Noor Fahmi, ULM (Fakultas Kehutanan), BP2LHK, Setda HSS, dan Dinas Lingkungan Hidup Kotabaru. Direktur Pembenihan Tanaman Hutan Ditjen PDASHL KemenLHK Ir Mintarjo MMA mengatakan, budaya menanam dan pelihara pohon perlu selalu ditumbuhkan serta dibina guna mendukung kegiatan rehabilitasi hutan/lahan pada tiap provinsi melalui "Gerakan Penanaman Pohon "Revolusi Hijau" Menanam dan Menanam untuk Anak Cucu Kita" Menurutnya, frekuensi dan bencana alam yang meningkat, harus mampu diatasi oleh Daerah Aliran Sungai (DAS), sebab itu dibutuhkan penanaman pohon. "Jadi perlu kerja bersama untuk penanaman pohon. Namun kemampuan pemerintah pusat hanya Rp1 triliun dalam rehabilitasi hutan dengan penanaman pohon, karena itu Pemerintah Provinsi Kalsel harus mengalokasikan dana Rp300 miliar sebagai dana tambahan," katanya. Untuk itu, sambungnya, perencanaan penanaman bersama harus terukur ditunjang steakholder serta peran serta rakyat. "Jadi perlu disiplin perencanaan tata ruang dan sumberdaya alam," katanya. Kepala Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung (BPDASHL) Barito Zainal Abidin mengungkapkan, lahan kritis di wilayah kerja BPDASHL Barito seluas 1,2 juta hektar diupayakan untuk dikendalikan. "Penanaman pohon diharapkan dapat menghambat laju degradasi lahan pada DAS Barito untuk peningkatan kesehatan DAS, peningkatan mutu lingkungan dan menambah ekonomi masyarakat," katanya. Dia mencontohkan dengan pemanfaatan hasil tanaman berupa buah, bunga, biji, ayu, oksigen, air, dan estetikanya (ekowisata). "Kapasitas produksi bibit pohon untuk tahun 2017 ditarget 2,25 juta batang yang melayani berbagai pihak termasuk masyarakat luas," katanya. BPDASHL Barito, sambungnya, menjamin ketersediaan bibit berkualitas sebagai prasyarat keberhasilan pembangunan hutan tanaman, untuk aktivitas produk maupun rehabilitasi hutan. "Bibit bermutu tinggi mempunyai adaptasi lebih, meningkatkan kualitas tegakan, tahan terhadap hama penyait serta memperpendek daur pemanenan," ucapnya. Setiap HPH ditarget 100 ribu batang pohon. "Lahan tanam telah dipersiapkan termasuk pemeliharaan pohon dan bibit pohon melalui persemaian permanen yang berada di Banjarbaru, Kotabaru, dan Kandangan. Penanaman 5.000 ribu batang pohon setiap hari atau 80.000 ribu batang pohon hingga akhir 2017, dengan lahan 80 ribu hektar di Kalimantan Selatan. Lahan kritis 1,2 juta dengan kriteria kritis dan sangat kritis."Luasan lahan kritis belum bisa diimbangi dengan kegiatan pendanaan APBN untuk memperbaiki penanaman pohon atau hanya 600 ribu lahan saja yang bisa tercover," katanya. Bibit yang disebar sebanyak 750 batang kandangan, 500 batang Kotabaru, 1.000 batang di Banjarbaru. afdi/brt

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alumnus SHD dan SPP Gelar Reuni di Banjarmasin

Harga Promo Sepuasnya, Samosir Karaoke Dilaunching di Banjarmasin