Prodi Teknologi Pendidikan Menuju Akreditasi di Universitas Lambung Mangkurat

Prodi Teknologi Pendidikan Menuju Akreditasi Banjarmasin, BARITO Teknologi tak mesti harus berkelindan dengan sains atau teknis, kini Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menghadirkan program studi (prodi) baru bernama teknologi pendidikan. Nanti para mahasiswa yang menjadi lulusan Prodi Teknologi Pendidikan FKIP ULM ini akan mampu bukan hanya menjadi tenaga pendidik (guru), tapi juga bisa mendesain peningkatan belajar dan mengajar dengan fasilitas yang ada agar lebih bermutu. Ketua Prodi Teknologi Pendidikan FKIP ULM Banjarmasin, DR H Hamsi Mansur MMPD mengatakan pengembangan teknologi pendidikan di kampus bisa melalui balai pendidikan latihan, dan lainnya, termasuk bagaimana sekolah dapat memiliki televisi/radio/media terkait pendidikan, yang mampu memberikan kontribusi bagi sekolah dan siswa. “Desain instruksional di sekolah dapat berkembang secara kontinyu melalui lulusan teknologi pendidikan. Prodi Teknologi Pendidikan kini memiliki 8 dosen pendidikan S2 (magister), dan meski prodi ini terbilang baru berjalan tiga tahun, sudah ada 100 mahasiswa di dalamnya,” tutur Hamsi, Jumat (24/2). Menurutnya, untuk memantapkan prodi tersebut, berbagai persiapan menuju akreditasi sudah dilakukan, termasuk pada Juni 2017 bisa dilaporkan pengembangan Prodi Teknologi Pendidikan, apakah memenuhi standar akreditasi yang ditetapkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi Republik Indonesia. “Walau prodi ini tidak menghasilkan tenaga pengajar, namun lulusannya akan mampu memberi kemampuan dalam menerapkan program tehnologi kepada para guru. Jujur, prodi ini langka dan di Kalsel hanya ada di FKIP ULM,” kata Hamsi, seraya berpromosi. Ia menuturkan saat ini, kebanyakan jebolan teknologi pendidikan berasal dari perguruan tinggi yang ada di Pulau Jawa. Hamsi mengakui di awal pengembangan prodi teknologi pendidikan ini cukup terkendala, seperti pada tahun pendaftaran pertama hanya ada 10 mahasiswa yang berminat, dan kemudian di tahun kedua terjaring 41 orang. “Tahun ketiga naik sebanyak 100 orang. Nah, mereka ini disiapkan menjadi pengembang teknologi pendidikan. Sekarang, FKIP ULM memang masih belum meluluskan seorang teknologi pendidikan,” ujarnya. Rencana ke depan, beber Hamsi, dalam Forum Silaturrahmi Kologial Antar Program Studi se-Indonesia pada Juli 2017, sekaligus seminar nasional, akan disosialisasikan keberadaan Prodi Teknologi Pendidian di Kalimantan Selatan. afdi/brt

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alumnus SHD dan SPP Gelar Reuni di Banjarmasin

Harga Promo Sepuasnya, Samosir Karaoke Dilaunching di Banjarmasin