BI: Permintaan Tiket Mudik Picu Inflasi di Kalsel

BI: Permintaan Tiket Mudik Picu Inflasi Banjarmasin, BARITO Realisasi inflasi IHK Kalsel Mei 2016 Sebesar 0,27 persen, meningkat dari inflasi bulan sebelumnya 0,03 persen. Kenaikan bersumber dari tekanan permintaan, seperti kenaikan harga gula karena permintaan meningkat sedang pasokan terbatas, komoditas angkutan udara akibat permintaan tiket untuk kebutuhan mudik lebaran tinggi. Kepala Bank Indonesia Cabang Kalsel Harry Murty Gunawan mengatakan, memasuki periode ramadan, tekanan inflasi di Banjarmasin lebih tinggi. "Inflasi relatif terkendali, lonjakan inflasi yang signfikan hanya terjadi dua kali, yaitu pada saat lebaran dan puncak tertingginya terjadi justru pada akhir tahun," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalsel Hary Murthy Gunawan pada buka puasa bersama dengan Pers, di Hotel TreePark, Senin (13/6). Selain itu, sambungnya, angkutan udara menjadi penyumbang inflasi terbesar di Kota Banjarmasin. "Adanya hari libur yang panjang banyak orang bepergian sehingga harga tiket pesawat meningkat," tuturnya. Untuk menekan laju inflasi, TPID Kalsel telah melakukan berbagai upaya dan koordinasi dalam rangka menjaga kestabilan inflasi 2016. Melalui koordinasi dan sinergi yang baik antar TPI dan TPID di daerah serta koordinasi antar TPID di daerah, maka pencapaian sasaran inflasi dapat terwujud. Pada tahun 2016, ekonomi Kalimantan Selatan diperkirakan tumbuh serta target inflasi di tahun ini masih dalam range 4 plus minus 1 persen, sejalan dengan traget inflasi nasional. afdi/brt

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alumnus SHD dan SPP Gelar Reuni di Banjarmasin

Harga Promo Sepuasnya, Samosir Karaoke Dilaunching di Banjarmasin