CEMIJ Kunjungi Stikes Cahaya Bangsa Banjarmasin

CEMIJ Kunjungi Stikes Cahaya Bangsa Banjarmasin, BARITO Community Emergency Management Institute Japan (CEMIJ) mengunjungi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Cahaya Bangsa di kampusnya Jalan A Yani Km 17 Kabupaten Banjar, Sabtu (8/10). Rombongan dipimpin Director General of CEMIJ Prof Yuki Nakayama, Direktur International program Hitoshi Igarashi, Director International Program Emergency Care Advanced Hideaki Yoshimura, Data Analisis Spesialis Takashi Yonekura, Emergency Care Advance Yuji Morino, dan Staf Ahli Bidang Aksebelitas Sosial Kemensos RI M Nuryana yang diterima langsung Direktur Stikes Cahaya Bangsa Hj Erliani. Dalam kunjungannya, CEMIJ meninjau ruang kesehatan dan keselamatan di lantai 3 kampus Stikes Cahaya Bangsa. Selain itu, Prof Yuki Nakayama mengisi International Seminar "International Seminar on introduction to Emergency and Disaster Management the Importance of Learning from ASEAN Experiences of Wellbeing of People". Ketua Stikes Cahaya Bangsa Hj Sri Erliani MM MKES mengungkapkan pihaknya mendatangkan tamu dari Jepang, untuk mewujudkan keselamatan dan keamanan yang bertumpu pada pelayanan emergency prehospital care di lingkungan kampus. "Kami mengadakan sarana dan prasarana pelayanan seperti klinik, ambulan, peralatan, sistem informasi manajemen (SIM) terkait pelayanan informasi geografic information system," bebernya. Selain itu, sambungnya, menyiapkan SDM seperti dokter, perawat gawat darurat. "Membentuk first responden pada kasus kegawatdaruratan tingkat desa/kecamatan. Dan melatih SDM non medis seperti pemadaman kebakaran, polisi lalulintas dan seluruh lapisan masyarakat," ucapnya. Terpenting, tambah dia, disadter management dengan menjadikan Stikes Cahaya Bangsa basis informasi kolaborasi Disaster nursing di Banjarmasin. "Mengintegrasikan pelayanan pre-hospital ke dalam disaster nursing, membuat 911 call untuk basis infokom, pemetaan wilayah rawan bencana terintegrasi BNPB, tim khusus manajemen SPGDT," katanya. Director General of CEMIJ Prof Yuki Nakayama, mengungkapkan, secara umum keadaan sistem keselamatan di Stikes Cahaya Bangsa, dan komunitas di sini bagaimana? "Jadi kami sharing ilmu mereka di Kalsel," kata Yuki. Apalagi sering terjadi kebarakan di Kalsel, termasuk di lingkungan Stikes Cahaya Bangsa. "Lalu bagaimana juga kondisi keselamatan di Stikes Cahaya Bangsa, tentu kami meyakini setelah melakukan peninjauan, mampu mengatasi persoalan keselamatan," katanya. Dan disadari bahwa emergency perlu diwaspadai. "Bagaimana kontribusi Jepang untuk Indonesia, khusus di Kalsel?" tanya Yuki. Di Jepang lebih banyak pengalaman, katanya, apalagi banyak gempa bumi dan bencana alam. "Jadi pengalaman di Jepang dapat tertular di Indonesia, dan banyak yang dikompromikan untuk menanggulangi bencana itu," katanya. Staf Ahli Bidang Asesibilitas Sosial Kemensos RI M Nuryana memastikan lembaga harus meningkatkan kapabilitas ketika terjadi bencana di lokasi tertentu. "Bencana asap, gempa bumi, tsunami, sekarang bisa terdeteksi, dan dikuasai oleh masyarakat, sebab itu secara kelembagaan/institusi hendaknya mampu meningkatkan kapasitasnya dalam penanggulangan bencan serta keselamatannya," kata Nuryana saat mendampingi tim Community Emergency Managemen Institute Japan. Mu'man Nuryana PhD,‎ yang menyampaikan, ada sebanyak lima orang dari Jepang ingin tahu Kalsel dan Banjarmasin dalam kaitan penanganan kedaruratan. "Mereka berasal dari, Community Emergency Management Institute. Atau Institut Komunitas Penanganan Gawat Darurat, Japan," imbuh dia.afdi/brt

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alumnus SHD dan SPP Gelar Reuni di Banjarmasin

Harga Promo Sepuasnya, Samosir Karaoke Dilaunching di Banjarmasin