Asbanda Komitmen Isi Ruang Jasa Perbankan Daerah

Asbanda Komitmen Isi Ruang Jasa Perbankan Daerah Banjarmasin, BARITO Bank Pembangunan Daerah (BPD) seluruh Indonesia melalui Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) terus melakukan pembenahan di segala lini sebagai komitmen untuk memperbesar kontribusi dalam membangun perekonomian daerah, yang pada akhirnya akan berimbas pada geliat perekonomian nasional. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui program Transformasi BPD sebagai kelanjutan dari Program BPD Regional Champion yang sudah berakhir tahun 2014. Melalui program transformasi BPD ini, BPD diharapkan dapat menjadi Bank yang kompetitif, kuat dan kontributif bagi pembangunan daerah, serta menjadi pilihan masyarakat dan kebanggan daerahnya. "Ke depan, kita harapkan BPD bahkan mampu secara lebih luas mengisi relung-relung kebutuhan jasa perbankan masyarakat Indonesia pada tingkat nasional,"ujar Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah ( Asbanda) , Eko Budiyono, pada acara Program Transformasi BPD, dilaksanakan Bank Kalsel, di Hotel Rattan Inn di Banjarmasin, Rabu (30/8). Program Transformasi BPD memiliki 3 sasaran utama yaitu peningkatan kemampuan bisnis dan pelayanan, penguatan ketahanan kelembagaan dan peningkatan kontribusi untuk pembangunan daerah yang dilandasi oleh penerapan tata kelola yang baik (good corparate governance), manajemen risiko dan pengendalian internal yang efektif serta didukung oleh permodalan, sumber daya manusia serta infrastruktur dan system operating procedure yang memadai. Direktur Bisnis Bank Kalsel, Sofian Noor, mengatakan, dengan mundurnya perekonomian, melemahkan kemampuan keekonomian masyarakat dan dunia usaha, termasuk dunia perbankan, baik dalam turunnya ekspansi usaha maupun menurunnya kualitas kredit. Untuk menyehatkan kondisi industri perbankan, bank harus memperkuat kemampuan dalam menyerap risiko yang mungkin terjadi.Penekanan utamanya adakah pada kemampuan bank menyiapkan modal sebagai bumper risiko. Sebagai bagian dari industri perbankan Indonesia, BPD harus memperbaiki kelemahan struktur dan substansial yang menyebabkan belum siapnya BPD menghadapi iklim industri saat ini.Untuk membenahi hak tersebut, pemerintah melalui pihak regulator terus berupaya mendorong perbaikan -perbaikan berkesinambungan di seluruh BPD. " Seminar yang kita laksanakan hari ini merupakan bagian dari pelaksanan program Transformasi BPD, sebagai upaya-upaya perbaikan industri perbankan khususnya Bank Pembangunan Daerah. Bank Kalsel tentu sangat mendukung program ini,"ujar Sofian. Beberapa upaya yang dilakukan diantaranya pembentukan toim internal Transformasi BPD,menyusun rencana strategis bank mengacu kepada Transformasi BPD, membangun budaya perusahaan Pasti Prima, pengembangan SDM menuju SDM Bank Kalsel berkarakter, diverifikasi produk dan layanan berbasis teknologi, pemberlakuan Zero Tolerance, pengembangan IT dan Manajemen Informasi Sistem (MIS) serta pengembangan jaringan dan produk syariah.Semuanya dilakukan sebagai wujud pelaksanaan program Transfomasi BPD. " Dengan dijalankannya program Transformasi kami berharap Bank Kalsel akan menjadi bank yang kuat, kompetetitif dan kontributif. Dengan bertransformasi, kami juga akan lebih mampu memberikan manfaat yang optimal kepada seluruh stakeholder melalui perbaikan kinerja yang berkesinambungan,"jelasnya. Acara Seminar Transformasi BPD, dihadiri oleh Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina, Wali Kota Banjarbaru, Nazmi Azami, Bupati Banjar KH Khalil dan lainnya. Dengan pembicara Hari Nur Cahya Murni Direktur BUMD/BLUD/Barang Milik Daerah Kemendagri, Subekti Hariyanto Direktur Opersional Asbanda, Sukamla Batmanggar Pada kesempatan itu juga, 13 kepala daerah kabupaten/kota se Kalsel tandatangan Sistem Perintah Pencairan Dana (SP2D) Online. afdi/brt

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alumnus SHD dan SPP Gelar Reuni di Banjarmasin

Harga Promo Sepuasnya, Samosir Karaoke Dilaunching di Banjarmasin