DML Dockyard Resmikan Peletakan Lunas KMP Jambo X di Banjarmasin

DML Dockyard Resmikan Peletakan Lunas KMP Jambo X Banjarmasin, BARITO PT Dutabahari Menara Line (DML) Dockyard meresmikan peletakan lunas (Keel Laying), bagian memanjang di tengah-tengah, persis di bagian kapal KMP Jambo X (D-041), di areal PT DML, Rabu (10/8). Kenapa dirayakan? Karena momen tercatat di lembaran negara, sehingga tidak boleh hilang, yang menjadi aturan baku dalam pembangunan kapal baru, salah satunya Kapal Roro KMP Jambo X (D-041) yang akan dioperasikan di Ketapang - Gilimanuk. Direktur Utama PT Dutabahari Menara Line (DML) Dockyard Budiman Susandi menyebutkan, sedikitnya 17 kapal yang sudah dibikin, dan berangkat dari nol pembuatannya di Dockyard PT Dutabahari Menara Line (DML). Selain pembuatan dan perbaikan komponen, sambungnya, juga dilakukan docking repair, floating refair, modifikasi kapal, dan pembangunan baru kapal seperti pemecahan gelombang. Dia meyakini, dalam pembuatan kapal memiliki berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu kesehatan, ilmu intertainer, ilmu teknik, dan lainnya untuk keselamatan manusia. "Kapal Jambo VIII, dan Jambo IX sudah selesai pengerjaannya, dan Jambo X ini masih dalam tahap pembuatan. Jadi kapal yang docking terakui secara nasional dan international, artinya berklas unggulan," kata Budiman Susandi yang mengakui, perusahaanya telah mengantongi ISO 9001:2015, terbesar di Kalimantan dengan luas lahan 9 hektar di depan Sungai Barito. Budiman memastikan, 70 persen transportasi laut memberikan kontribusi pembangunan secara nasional. Sebab itu, program tol laut bisa memberikan akses secara berkelanjutan melalui galangan pembuatan kapal. "Industri maritim harus diperhatikan pemerintah secara mendalam," katanya. Terkait lesunya batubara, Direktur Strategis dan Operasional Oentoeng Sugiarto menambahkan, river dan pemesanan kapal tongkang semakin membaik, bahkan perbaikan kapal pun trend menaik. "Kenaikan perbaikan tongkang batubara sekitar 15 persen, dengan 22 pelanggan loyal. Ya, pelanggan ada yang di Jakarta, Kalimantan, Surabaya, dan lainnya. Bahkan 6 set perbaikan kapal dalam setiap bulan, itu pasti ada," bebernya, didampingi manajemen PT DML. Bahkan, dia menilai, di tengah ekonomi yang tidak menentu, justru PT DML bisa memproduksi kapal baru. "Ini prestasi bagi kami, dan bisa menunjukkan bahwa pembuatan kapal berklas oleh PT DML masih dapat berjalan," katanya. Namun, dia berharap, peranan pemerintah harus ada, terutama mengatasi menjamurnya galangan kapal kaki lima, sebab jika mereka tumbuh subur, maka galangan kapal yang resmi akan mati. "Jadi galangan kaki lima harus ditertibkan, apalagi mereka tak bayar pajak dan lainnya," katanya. Kini sekitar Rp40 miliar untuk biaya dalam pembuatan satu buah kapal, dan galangan kapal resmi di Kalimantan hanya 10 buah. “Kemampuan kapal Jambo X dapat menampung 400 penumpang, 12 mobil tronton, panjang 68 meter, lama pembuatan 10 bulan, dan biaya pembuatan Rp40 miliar. Dan dikerjakan tenaga lokal 70 persen, dan sisanya dari luar, dimana kekuatan usia kapal tahan lama,” tuturnya. Owner PT DML Herman Chandra melalui Suko Basuki mengatakan, pihaknya memberikan dukungan penuh dalam aktivitas DML Dockyard dengan peletakan Lunas (Keep Laying) KMP Jambo X (D-041). "PT DML tidak hanya bisnis pelayaran, namun juga merambah ke dockyard," katanya. Dia berharap, karyawan memberikan yang baik dalam meningkatkan daya saing produk. "Komitmen karyawan dan manajemen perusahaan yang baik, mampu memberikan hasil yang memuaskan," katanya. Karena itu, dia mengapresiasi, peletakan lunas KMP Jambo X. "Membangun kapal untuk mendukung program pemerintah mengakselerasi tol laut," katanya. Hadir KSOP, Bank Kalsel, pengusaha angkutan laut, pelayaran, instansi terkait lainnya serta undangan. afdi/brt

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alumnus SHD dan SPP Gelar Reuni di Banjarmasin

Harga Promo Sepuasnya, Samosir Karaoke Dilaunching di Banjarmasin