Gelombang Tinggi, Pengusaha Ekspedisi Alami Kerugian
Gelombang
Tinggi, Pengusaha Ekspedisi Alami Kerugian
Banjarmasin, BARITO
Direktur Utama Lintas Jawa Group Saut Nathan Samosir mengaku
mengalami kerugian terhadap adanya larangan berlayar oleh Adpel Banjarmasin,
terkait adanya gelombang tinggi di perairan laut Jawa. Pasalnya, jika hal itu
berlama-lama maka terjadi penumpukan truk di Banjarmasin dan Surabaya. “Kalau
gelombang tinggi dan tidak reda, maka kami mengalami kerugian, bisa saja rugi
Rp30 juta dalam setiap satu kali tidak berangkat kapal,” ujar Saut Nathan
Samosir, Selasa (22/12).
Dia menyebutkan, terjadi pelarangan berlayar sejak 16-21
Desember 2015, mengingat kondisi cuaca dan gelombang mencapai 4-5 meter. “Kita
memang ingin selamat setiap armada yang berangkat, dan kami selalu mematuhi
aturan itu,” tandasnya dengan nada singkat.
Kendati demikian, sambung Ketua Seknas Jokowi Kalsel ini,
terjadi kenaikan 10 persen permintaan pengiriman dalam masa akhir 2015 ini,
namun sesungguhnya jika disbanding tahun sebelumnya, memang tahun ini relative
turun. “Ya, semoga gelombang bisa stabil dan angkutan bisa lancer. Coba
bayangkan kalau kondisi normal bisa lebih 2-3 kapal berangkat, tentu arus
barang akan semakin baik,” katanya.
Saut memperkirakan, usai Natal 2015 ini akan membaik, dan
stabil setiap pengiriman barang. “Kita ingin kondisi alam membaik, dan
gelombang tidak tinggi lagi,” tukasnya. afd
Komentar
Posting Komentar