92 Lulusan Akbid Martapura Diuji Kompetensi
92 Lulusan Akbid Martapura Diuji Kompetensi
Banjarmasin, BARITO
Kopertis Wilayah XI Kalimantan dinilai telah memenuhi janjinya menyelesaikan persoalan Akademi Kebidanan (Akbid) Martapura, di bawah Yayasan Marta Berlian Husada.
Terbukti, 92 dari 102 orang lulusan Akbid Martupura tahun 2014-2015 telah mengikuti uji kompetensi di Kantor Kopertis Wilayah XI Kalimantan, Sabtu (9/4).
Ketua Yayasan Marta Berlian Husada Hj Wahidah mengakui, jika panitia uji kompetensi sudah menguji 92 orang dari lulusan angkatan 2014, dan 2015. "Uji kompetensi untuk mendapatkan STR bagi setiap lulusan Akedemi Kebidanan. Penyelenggara uji kompetensi Kemendikti, dan yang mengeluarkan STR yakni Akbid Martapura setelah dinyatakan lulus," ujar wanita berkacamata ini.
Selain itu, sambung Wahidah, wibesite Akbid Martapura telah diaktifkan oleh Kemendikti RI, bahkan tim Kopertis Wilayah XI Kalimantan sudah melakukan verifikasi ke Akbid Martapura.
"Kopertis menunjuk tim verifikasi dan terjun ke lapangan. Diantaranya yang diverifikasi yakni kelembagaan, institusi, dan proses pembelajaran," bebernya.
Dia menyebutkan dalam pangkalan data Akbid Martapura muncul di web dikti, yang selama ini non aktif. "Dibina secara khusus, dan muncul data secara aktif," katanya.
Wahidah mengungkapkan, sejak 2011 semester kedua wibesite Akbid Martapura tidak aktif, dan baru aktif April 2016. "Kalau website Akbid Martapura aktif, maka otomatis terlihat jumlah mahasiswa, jumlah alumni, dosen dan karyawan, status perguruan tinggi, status yayasan atau badan penyelenggaran," kata Wahidah.
Kini Pengadilan Negeri (PN) Martapura telah melaksanakan ekskusi putusan Mahkamah Agung (MA) atas sengketa status kepemilikan Akademi Kebidanan Martapura, Jumat 8 Januari 2016 lalu.
Putusan MA itu antara lain memutuskan bahwa Yayasan Korpri untuk tidak lagi melakukan pendomplengan izin nama Akbid Martapura milik Yayasan Marta Berlian Husada.
Terkait penerimaan mahasiswa baru, dia memastikan, akan berjalan normal, bahkan bulan Pebruari 2016, sudah meneri mahasiswa, dengan target 150 orang tiap tahun.
Akbid Martapura, tambah Wahidah, telah menjalin kerjasam dengan semua instansi di Kalsel, dan lulusan telah menyebar bekerja di Kalimantan Selatan. afdi/brt
Selain itu, sambung Wahidah, wibesite Akbid Martapura telah diaktifkan oleh Kemendikti RI, bahkan tim Kopertis Wilayah XI Kalimantan sudah melakukan verifikasi ke Akbid Martapura.
"Kopertis menunjuk tim verifikasi dan terjun ke lapangan. Diantaranya yang diverifikasi yakni kelembagaan, institusi, dan proses pembelajaran," bebernya.
Dia menyebutkan dalam pangkalan data Akbid Martapura muncul di web dikti, yang selama ini non aktif. "Dibina secara khusus, dan muncul data secara aktif," katanya.
Wahidah mengungkapkan, sejak 2011 semester kedua wibesite Akbid Martapura tidak aktif, dan baru aktif April 2016. "Kalau website Akbid Martapura aktif, maka otomatis terlihat jumlah mahasiswa, jumlah alumni, dosen dan karyawan, status perguruan tinggi, status yayasan atau badan penyelenggaran," kata Wahidah.
Kini Pengadilan Negeri (PN) Martapura telah melaksanakan ekskusi putusan Mahkamah Agung (MA) atas sengketa status kepemilikan Akademi Kebidanan Martapura, Jumat 8 Januari 2016 lalu.
Putusan MA itu antara lain memutuskan bahwa Yayasan Korpri untuk tidak lagi melakukan pendomplengan izin nama Akbid Martapura milik Yayasan Marta Berlian Husada.
Terkait penerimaan mahasiswa baru, dia memastikan, akan berjalan normal, bahkan bulan Pebruari 2016, sudah meneri mahasiswa, dengan target 150 orang tiap tahun.
Akbid Martapura, tambah Wahidah, telah menjalin kerjasam dengan semua instansi di Kalsel, dan lulusan telah menyebar bekerja di Kalimantan Selatan. afdi/brt
Komentar
Posting Komentar