Organda Kalimantan Selatan Pertimbangkan Penurunan Tarif Angkutan

Organda Kalsel Pertimbangkan Penurunan Tarif Angkutan Banjarmasin, BARITO Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) Kalimantan Selatan mempertimbangkan penurunan tarif angkutan umum kota seiring turunnya harga bahan bakar minyak (BBM). Ketua Organda Kalsel, H Rustam Effendi, menyampaikan pihaknya berencana melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Kalsel untuk membahas penurunan tarif angkutan umum kota. Meski begitu, pihaknya tidak bisa memastikan apakah akan ada perubahan harga setelah rapat koordinasi tersebut. Hal ini karena harga BBM selalu berubah setiap waktu. “Kami bahas dulu sikap Organda terkait penurunan harga BBM, apakah akan ada penyesuaian atau tidak. Hal ini karena harga BBM akan ada perubahan setiap waktu. "Padahal tarif angkutan umum tidak bisa seperti itu, apalagi sering diganti-ganti,” ungkap H Rustam Effendi saat berbincang dengan wartawan, Rabu (6/4). Menurut dia, opsi adanya tarif batas bawah dan batas atas cukup sulit dilakukan untuk angkutan umum darat. Dia mengatakan penumpang bisa protes apabila tarif sering diubah. Rustam menuturkan sejak penyesuaian tarif pada tahun lalu tidak terlalu mempengaruhi jumlah penumpang. "Penumpang terhitung masih stagnan dengan jumlah yang terbatas," tandas pria berkacamata ini. Dia menjelaskan perubahan tarif taksi tidaklah gampang. “Pemerintah selalu meninjau harga BBM subsidi. Kami tidak mungkin mengikuti aturan pemerintah itu. Apalagi biaya yang dikeluarkan untuk mengurus perubahan tarif tidak sedikit,” ujarnya. Dia menyampaikan BBM juga bukan satu-satunya komponen penentu tarif taksi, tapi ada juga sparepart dan harga barang kebutuhan yang naik. Terkait peremajaan angkutan kota, Rustam meminta pemerintah Kota Banjarmasin memperhatikan secara bijak. "Terpenting angsuran bagi pemilik mobil tidak terbebani, dan biaya uang muka pembelian mobil pun turut disubsidi," katanya. Apalagi, sambung Rustam, angkutan kota untuk kepentingan publik, dan hanya 60 persen angkutan yang layak pakai. "Ya, sisanya tidak layak untuk digunakan sebagai angkutan masyarakat," imbuh Rustam. Senada itu, Ketua Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) unit Pelabuhan Trisakti H Abdul Gafar mengungkapkan, penurunan BBM tidak mempengaruhi tariff angkutan. “Tak ada pengaruhnya, naik atau turun BBM. Apalagi kondisi penurunan BBM tidak tentu, dan selalu melihat perkembangan minyak dunia,” katanya. afdi/brt

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alumnus SHD dan SPP Gelar Reuni di Banjarmasin

Harga Promo Sepuasnya, Samosir Karaoke Dilaunching di Banjarmasin