Universitas Lambung Mangkurat Mampu Petakan Wilayah Bencana

Perguruan Tinggi Mampu Petakan Wilayah Bencana Banjarmasin, BARITO Masyarakat menjadi pihak yang pertama dan utama dalam penanggulangan bencana sebelum datangnya bantuan dari pihak luar. "Partisipasi masyarakat diharapkan memberikan kelancaran, kerjasama, simpatik dapat menimbulkan gairah dan dapat mengurangi kendala di lapangan," ujar Prof Dr Syamsul Ma'arif dalam Seminar Nasional yang digelar Pusat Studi Kebencanaan Universitas Lambung Mangkurat bertajuk "Peningkatan Kapasitas Pemberdayaan Masyarakat Tanggap Bencana," di aula rektorat Unlam, Kamis (18/2). Dia menyebutkan, bencana merupakan rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat. "UU Penanggulangan Bencana Nomor 24/2007, memberikan ruang dalam partisipasi aktif masyarakat," tambahnya. Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Ma'arif ini mengatakan kampus berperan studikan wilayah rawan bencana alam guna menjadi peta kewaspadaan untuk menghadapinya. "Peran perguruan tinggi itukan salah satunya bisa melakukan pusat studi kebencanaan, sebab ini masuk sebagai ilmu pengetahuan yang harus dipelajari sebab dan akibatnya," kata Syamsul Ma'arif. Masukan ilmu pengetahuan dari kampus, kata dia, akan sangat membantu bagi kerja BNPD dalam mengetahui zona-zona rawan bencana yang akan selalu diwaspadai setiap waktunya. Dia mengapresiasi terhadap Unlam Banjarmasin yang cukup aktif di dalamnya membuat studi-studi tentang kebencanaan ini, dan pastinya ilmu pengetahuan yang mereka hasilkan ini sangat bermanfaat bagi bangsa dan negara. "Maklum, tanah air kita ini mulai dirundung berbagai bencana, hingga peran semua lapisan masyarakat, termasuk pemikiran dan kerelawanannya perguruan tinggi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap fenomena alam tersebut," paparnya. Guru Besar Fakultas Giologi UGM Prof Junun Sartohadi menambahkan, mestinya manusia jangan sampai menganggap alam sebagai ancaman, tetapi alam itu selalu memberikan berkah, hanya manusia harus tahu kapan alam itu akan berkarya. "Jadi terkadang terjadinya bencana itu bukan salah alam, tapi salahnya manusia, kenapa harus merusak alam, ini yang harus kita sadari bersama," tuturnya. Kegiatan seminar dihadiri Rektor Unlam Prof Dr Sutarto Hadi, mantan Menteri Era SBY Prof Muhammad Hatta, dan Dr Djati Mardiatno dari Pusat Studi Bencana UGM, serta ratusan peserta baik mahasiswa dan dosen. afdi/brt

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alumnus SHD dan SPP Gelar Reuni di Banjarmasin

Harga Promo Sepuasnya, Samosir Karaoke Dilaunching di Banjarmasin