Listrik Padam, Ganggu Proses Belajar di ULM Kalimantan Selatan

Listrik Padam, Ganggu Proses Belajar di Unlam Banjarmasin, BARITO Tidak hanya merusak alat mahal elektronik, namun byarpet yang tengah melanda Kalimantan Selatan saat ini juga diyakini telah menggangu proses belajar di Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Wakil Rektor I Unlam, DR Ahmad Alim Bahri mengatakan rata-rata proses belajar mengajar yang mereka lakukan menggunakan layar LCD proyektor melalui listrik. "Jika lampu padam tentu sangat menggangu. Hal ini juga berdampak terhadap akses internet juga kerap mati," kata Alim Bahri, di Rektorat Unlam Kamis (17/3). Sedangkan secara umum, dia mengatakan untuk para pelajar SD, SMP atau SMA jika pelajaran yang diberikan sekolah tidak diulang sudah pasti akan membuat prestasi menurun. Menurut dia, secara teori, pelajaran itu harus lebih banyak di dapat diluar sekolah. Kalau listrik kerap padam bagaimana mereka belajar dirumah. "Saya kira seharusnya pemerintah harus berani untuk membuat terobosan. Seperti membuat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Saya kira ini bisa membantu suplay listrik bukan hanya Kalsel namun seluruh Indonesia," jelasnya. Apalagi di Kalimantan, seperti Kalimantan Barat sangat berpotensi membangun PLTN. “Kalaus PLTN terbangun, secara regional di wilayah Kalimantan mampu teraliri listrik setiap waktu,” tandasnya. Apalagi jumlah penduduk di Kalimantan (Kalteng, Kalsel, Kaltim, Kalbar) hanya sekitar 15 juta. “Kalau Kalimantan Selatan tidak mampu membangun PLTN, tentu diarahkan ke Kalimantan Barat. Dan pemerintah harus memberdayakan potensi alam Kalimantan, agar persoalan listrik padam semakin dapat ditekan,” ujar pria lulusan Universitas Hasanuddin Makassar ini. ‎ afd/brt

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alumnus SHD dan SPP Gelar Reuni di Banjarmasin

Harga Promo Sepuasnya, Samosir Karaoke Dilaunching di Banjarmasin