Tiga Kandidat Bersaing di Apersi Kalimantan Selatan
Tiga Kandidat Bersaing di Apersi
Banjarmasin, BARITO
Tiga kandidat bersaing memperebutkan posisi Ketua DPD Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Kalimantan Selatan di Musda I. Mereka yakni H Mukhtar Lutfi, H Suriadi, H Rafidi Satrya Alamsyah.
Ketua Panitia Pengarah Mukhlis memastikan, anggota akan memberikan suaranya kepada ketiga kandidat. “Ya, anggota silahkan pilih, yang mana mereka suka,” ujar Mukhlis, Jumat (11/3).
Kandidat Ketua DPD Apersi Kalsel H Muhtar Lutfi mengaku, pihaknya akan optimal melakukan koordinasi listrik bagi perumahan. "Rumah MBR Kwh 900, jadi perlu sinkronisasi antara PLN dan pemerintah agar konsumen mendapatkan subsidi," kata Komisaris PT Bumi Datar Laga. PT Rafidi Satria H Rafidi mengaku siap untuk menjadi Ketua DPD Apersi Kalsel. "Program satu juta rumah harus didukung perangkat di bawah nya," kata H Rafidi
Di tempat terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Eddy Ganefo menyatakan, harga jual rumah berskema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau rumah subsidi dipastikan naik awal tahun ini. “FLPP otomatis naik karena tiap tahun naik tetapi bermacam-macam,” ujarnya.
Besaran kenaikan harga rumah murah itu bergantung daerah. Eddy memaparkan, wilayah Jawa dan Sumatera misalnya, harga naik dari Rp125 juta menjadi Rp133 juta. Wilayah Jabodetabek kenaikan dari Rp110 juta menjadi Rp116 juta. Sementara untuk daerah di kawasan Indonesia timur, seperti Papua, harganya dari Rp145 juta menjadi Rp150 juta. “Harga naik sampai akhir tahun, salah satu faktornya itu karena inflasi, tapi untuk subsidi dikarenakan intervensi pemerintah juga jadi kita tidak bisa melebihi yang sudah di tetapkan,” jelasnya. afdi/brt
Ketua Panitia Pengarah Mukhlis memastikan, anggota akan memberikan suaranya kepada ketiga kandidat. “Ya, anggota silahkan pilih, yang mana mereka suka,” ujar Mukhlis, Jumat (11/3).
Kandidat Ketua DPD Apersi Kalsel H Muhtar Lutfi mengaku, pihaknya akan optimal melakukan koordinasi listrik bagi perumahan. "Rumah MBR Kwh 900, jadi perlu sinkronisasi antara PLN dan pemerintah agar konsumen mendapatkan subsidi," kata Komisaris PT Bumi Datar Laga. PT Rafidi Satria H Rafidi mengaku siap untuk menjadi Ketua DPD Apersi Kalsel. "Program satu juta rumah harus didukung perangkat di bawah nya," kata H Rafidi
Di tempat terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Eddy Ganefo menyatakan, harga jual rumah berskema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau rumah subsidi dipastikan naik awal tahun ini. “FLPP otomatis naik karena tiap tahun naik tetapi bermacam-macam,” ujarnya.
Besaran kenaikan harga rumah murah itu bergantung daerah. Eddy memaparkan, wilayah Jawa dan Sumatera misalnya, harga naik dari Rp125 juta menjadi Rp133 juta. Wilayah Jabodetabek kenaikan dari Rp110 juta menjadi Rp116 juta. Sementara untuk daerah di kawasan Indonesia timur, seperti Papua, harganya dari Rp145 juta menjadi Rp150 juta. “Harga naik sampai akhir tahun, salah satu faktornya itu karena inflasi, tapi untuk subsidi dikarenakan intervensi pemerintah juga jadi kita tidak bisa melebihi yang sudah di tetapkan,” jelasnya. afdi/brt
Komentar
Posting Komentar