Mappi Kalselteng Siap Bersaing dengan Penilai Asing

Mappi Siap Bersaing dengan Penilai Asing Banjarmasin, BARITO Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (Mappi) Kalselteng ke-3, membahas program jangka pendek dan program jangka panjang sampai 2018. "Kami membahas program jangka pendek dan panjang untuk kegiatan hingga 2018," ujar Ketua Mappi Kalselteng Bambang Heri, usai Rakerda di Hotel Palm, Sabtu (12/3). Dia mengungkapkan, kegiatan bertema "Dengan Semangat Rakerda Mappi Kalselteng Kita Tingkatkan Kemajuan Profesi Penilai Dalam Berperan Aktif di masyarakat Swasta dan Pemerintah untuk Pembangunan," tersebut untuk lebih mempopulerkan keberadaan penilai publik (apreisal) di wilayah Kalselteng. Kini, sambung Bambang, hanya terdapat 52 anggota Mappi di Kalselteng, terdiri penilai publik penuh 3 orang, penilai publik sederhana 3 yang berdomisili di Kota Banjarmasin. "Penilai untuk perumahan, ruko, dan tanah untuk penilai publik sederhana," kata Kata Bambang Heri. Jika swasta sudah banyak menggunakan apraisal sebab sebagai agunan ke perbankan. "Rapat kerja daerah diharapkan profesi penilai lebih dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat," ucap Bambang. Terpenting, tambah Bambang, pihaknya sangat siap menghadapi penilai asing. "Kami siap menghadapi penilai asing jika mereka bekerja di Indonesia," sela Wakil Ketua Imum Mappi Budi Prasodjo. Kendati begitu, lanjut Budi Prasodjo, keberadaan penilai asing tetap kesulitan jika melakukan penilaian di Indonesia, mengingat budaya perlu dipelajari. "Artinya penilai asing tidak berpengaruh sama sekali," ujarnya. Apalagi, kata Bambang, penilai asing belum ada yang memiliki sertifikasi. Terkait pembebasan tanah untuk kepentingan publik, Budi menegaskan, wajib ditunjuk penilai independen. "Jadi pemerintah juga memiliki tim penilai internal," bebernya. Kendala dihadapi di lapangan, sambungnya, untuk PBB, penilai harga tanah, dan lainnya. Mappi sudah punya kerjasama MoU untuk asing, dan lokal. "Setiap tahun tumbuh anggota 1.000, hanya saja persebaran penilai harus ke Indonesia Timur. Selama ini 70 persen di Jawa yang menguasai untuk penilai," beber Budi. Untuk Kalsel, kata Bambang, normal 20-30 orang tim penilai, sementara kini baru 6 orang penilai publik. Karena itu, rencananya, DPP Mappi pada 22-23 April 2016 menggelar Rakernas Mappi di Kota Banjarmasin dalam menghadapi persaingan bidang penilai publik.afdi/brt

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alumnus SHD dan SPP Gelar Reuni di Banjarmasin

Harga Promo Sepuasnya, Samosir Karaoke Dilaunching di Banjarmasin