Rintis Usaha Produksi Kripik Buah dan Sambal Lalap
Rintis Usaha Produksi Kripik Buah dan Sambal Lalap
Banjarmasin, BARITO
Produksi 4 kilo
dalam sehari untuk home industri, atau 40 bungkus perhari, rata-rata 100 gram
perbungkus mampu menghasilkan gairah usaha yang menguntungkan. "Produksi kami banyak dikirim keluar daerah,
ya bervariasi lah," kata Pemilik
Rumah Produksi Aneka Kripik Buah "Kanana"
Hj Sampurnawati, Rabu (18/11).
Meski begitu, masih ada kendala yang dihadapi, bebernya, meski
tidak begitu banyak, namun
permodalan sangat banyak lembaga yang siap membantu seperti perbankan dan lainnya.
“ Ya, hasil produksi mampu meraih omset Rp15 juta perbulan, tetapi kita
juga bayar karyawan sebanyak 5 orang,”
tandasnya.
Perhatian
pemerintah sangat bagus, tukasnya, apalagi kini pihaknya sering diikutkan dalam pelatihan. "Respon pemerintah
sangat mendukung usaha industri rumah tangga kripik buah yakni pisang,
pemanisan kering, kuini, mangga, nenas," katanya.
Harga bervariasi
tergantung buah, mulai Rp15 ribu perkemasan. "Modal awal usaha
kisaran Rp40 juta, dan
sekarang modal awal sudah mulai balik, hingga kini sudah berjalan 2 tahun," tandasnya.
Selain itu, sebut
Sampurnawati, juga pihaknya memproduksi Sambal Lalapan Banjar H Udin
yang langsung dirintis oleh suaminya H Bahruddin.
Sambal lalapan 3 kali produksi setiap minggu, sedikitnya
300 botol. "Ketahanan sambal lalap
hingga 8 bulan, dan expired 5 bulan
ke depan. Rasa sedang
sesuai selera urang banjar," kata pemilik Sambal H Udin yakni H Bahruddin.
Dijual Rp16 ribu perbotol, dan keuntungan permodalan sambal lalap lebih cepat perputarannya, ketimbang
kripik buah. "Hampir
semua elemen butuh sambal ini
untuk makanan, mengingat
untuk rasa cukup original saja," katanya.
Artinya selama 3
bulan produksi sambal lalap, tentu pemasaran mulai merata, mulai wilayah Banjarmasin, Banjarbaru,
Martapura. "Kemasan langsung mendatangkan dari Jawa," katanya.
afd
Mohon informasi untuk pemesanan kpd ibu sampurnawati, tolong infokan ke nomor wa saya: 085247468822, terima kasih
BalasHapus