JR Peduli Organisasi Kelotok Wisata Banjarmasin
JR Peduli Organisasi
Kelotok Wisata
Banjarmasin, BARITO
Badan Usaha Milik
Negara seyogyanya menjadi contoh dalam menggenjot pembangunan di daerah. Itulah
yang dilakukan perusahaan "plat merah" PT Jasa Raharja
(JR) Cabang Kalimantan Selatan.
Melalui hibah
peralatan life jacket yang diserahkan PT Jasa Raharja, mendapat simpati
Organisasi Kelotok Wisata Siring Martapura Banjarmasin.
Pada kesempatan
itu, Kepala
PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Kalimantan Selatan Widayana telah menyerahkan 20 life jacket untuk
organisasi kelotok wisata di Siring Sungai Martapura Banjarmasin Yang diterima Ketua Organisasi Kelotok Wisata Karya Bersama Rusdi
Amri.
“Ini wujud kepedulian kami untuk membantu para pengemudi dan pemilik kelotok
wisata, agar mereka mampu memberikan keselamatan pada diri sendiri, penumpang,
dan orang lainnya,” ujar Widayana, kemarin.
Ketua Organisasi
Kelotok Wisata Karya Bersama Rusdi Amri menyebutkan, pihaknya memiliki anggota dengan jumlah 55 kapal
wisata, namun terkendala peralatan life jacket. "Kami bersyukur ada
bantuan 20 life jacket dari PT Jasa Raharja," kata Rusdi Amri usai
menerima hibah life jacket.
Dia berharap, ada
pembinaan pemerintah, khususnya Dinas Pariwisata dan instansi yang peduli wisata, bahkan
hendaknya tidak hanya pasar
terapung sebagai tujuan
utama, melainkan tempat wisata lainnya di wilayah Kota Banjarmasin. "Dulu waktu
belum ada kelotok wisata di Siring Sungai Martapura sangat sulit menghasilkan
uang. Sekarang kami bisa meraup Rp3 juta perbulan. Bahkan, saat natal-tahun
baru lalu wisatawan dapat mencapai 10 ribu orang berkunjung,"tukasnya.
Kendati begitu, dia mengakui, setelah adanya
larangan parkir oleh Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin di sekitar Taman
Bakantan, ternyata pihaknya juga mengalami penurunan pendapatan hingga 50
persen. “Biasa kan orang langsung parkir di sekitar Taman Bakantan, kemudian
bisa naik kelotok kami, namun karena lokasi parkir berubah kearah Ajenrem dan
gedung KNPI, tentu wisatawan pun terkadang enggan naik kelotok, karena lokasi
terlalu jauh,” imbuhnya. afdi/brt
Komentar
Posting Komentar