Winardi Kembangkan Bisnis Perkutut



Winardi Kembangkan Bisnis Perkutut

Banjarmasin, BARITO
Ketua Bidang Litbang Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia (P3SI) Pusat Winardi Setiono menyebutkan, beternak perkutut tidak mengalami kerugian. Bahkan, bisa menguntungkan secara ekonomi. "Di tempat kami yakni Win's Bird Farm memiliki burung kualitas juara sehingga peternak di Thailand banyak yang mau membeli," ujar Winardi Setiono yang juga pemilik Win's Bird Farm Banjarmasin ini,Minggu (17/1).
Winardi mengakui di Thailand ada kandang kehidupan ternak perkutut, sehingga pangsa pasar Thailand sangat menjanjikan pasar Asia. "Kami eksportir perketut, dan mampu menguasai pasar Asia selama dua tahun," katanya.
Dia menyebutkan, harga perkutut lumayan tinggi kalau sudah jadi juara, mulai Rp300 jutaan sampai miliaran, apalagi mampu ekspor. Tetapi untuk dipasarkan di wilayah Jawa, Jakarta, Bandung mencapai jutaan rupiah perekor. "Kalau harga jual terendah di wilayah Kalsel dapat terjual Rp250 ribu perekor," kata pria yang juga ketua PITI Kalsel ini.

Meski begitu, sambung Winardi, masih belum ada pembinaan dari masyarakat. "Ternak perkutut menguntungkan masyarakat, dengan modal tidak besar," beber pengusaha baliho ini.
Jenis burung gelombang cinta dan gelombang rindu asal Kota Banjarmasin mampu meraih piala Raja Keraton di Jogjakarta, bahkan gelombang rindu juara liga Jawa Timur dan ada juga yang menawar untuk beli Rp300 juta kelas juara.
Dalam usaha ternak burung perkutut, kata Winardi masa perkawinan tergantung birahinya, dan 6 bulan pun bisa produktif, terdiri 2 biji telurnya normalnya sebulan sekali.
Selama usaha burung perkutut, bisa meraih keuntungan membeli mobil, tanah, sepeda motor, dan lainnya. "Kalau menangani serius dengan kebersihan bagus, maka dapat menghasilkan keuntungan baik, dengan produksi tinggi dan cepat," kata Ketua DPW Garda Pemuda NasDem Kalsel ini.
Bermodal Rp300 ribu era tahun 1980-an, dan hobi, maka Winardi, mengembangkan usaha bisnis perkutut sampai produksi. "Di Kalsel kurang lebih 50 an peternak perkutut, dan kendala perkutut hanya di musim pancaroba (pergantian musim). Panaskan ruangan saat berganti musim, agar burung tidak terserang penyakit," imbuh Winardi. afdi/brt

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alumnus SHD dan SPP Gelar Reuni di Banjarmasin

Harga Promo Sepuasnya, Samosir Karaoke Dilaunching di Banjarmasin