Bank Kalsel Kembangkan Produk BPD Peduli
Bank Kalsel Kembangkan Produk BPD Peduli
Banjarmasin, BARITO
Bank Kalsel melakukan pengembangan produk kredit BPD Peduli yang terbagi menjadi Kredit Banua Mikro (KBM), Kredit Banua Ritel (KBR), dan Kredit Banua Peduli (KBP).
Direktur Utama Bank Kalsel H Irfan menyebutkan, tiga jenis kredit didasarkan sasaran kelompok UMK di masyarakat yakni pengusaha mikro, pengusaha kecil, dan pengusaha menengah. "KBM untuk sektor usaha mikro dengan plafond sampai Rp25 juta suku bunga 9,90 persen efektif p.a," kata H Irfan, Senin (30/5).
Selain itu, tambahnya, KBR untuk sektor usaha kecil/ritel dengan plafond sampai Rp100 juta suku bunga 12,50 persen efektif p.a.
Dan KBP kepada sektor usaha kecil menengah dengan plafond di atas Rp100 juta sampai Rp500 juta suku bunga bersaing 13,50 persen efektif p.a.
Irfan menuturkan, suku bunga single digit 9,90 persen relatif cukup murah, apabila dibanding dengan suku bunga sebelumnya 16,24 persen. "Ya, pelaku usaha tidak terbebani dengan pembayaran bunga. Ini sejalan dengan himbauan pemerintah dan OJK," ucap Irfan.
Dia berharap, dapat mendongkrak share UMKM Bank Kalsel dan dapat menjangkau pengusaha mikro kecil. "Syarat kredit BPD Peduli relatif mudah terutama perijinan usaha," tandasnya.
Bank Kalsel juga, beber Irfan, telah mendapat rekomendasi penyaluran KUR dari OJK tahun 2016, dan kini tinggal menunggu persetujuan Kemenkeu RI. "Ini sangat memperkuat posisi Bank Kalsel sebagai bank daerah dalam menyalurkan kredit UMKM di Kalimantan Selatan," tegasnya.
Sekarang penyaluran kredit UMKN triwulan I-2016 mencapai Rp728 miliar, meningkat 4,53 persen dibanding tahun 2015. "Bank Kalsel konsisten meningkatkan penyaluran kredit kepada UMKM," katanya, didampingi jajaran pimpinan Bank Kalsel.
Terkiat capaian, ungkap Irfan Bank Kalsel kini memiliki Rp12,7 triliun aset hingga 2016, dengan aset kredit mencapai Rp7,8 triliun. Bahkan laba mencapai Rp143 miliar. afdi/brt
Selain itu, tambahnya, KBR untuk sektor usaha kecil/ritel dengan plafond sampai Rp100 juta suku bunga 12,50 persen efektif p.a.
Dan KBP kepada sektor usaha kecil menengah dengan plafond di atas Rp100 juta sampai Rp500 juta suku bunga bersaing 13,50 persen efektif p.a.
Irfan menuturkan, suku bunga single digit 9,90 persen relatif cukup murah, apabila dibanding dengan suku bunga sebelumnya 16,24 persen. "Ya, pelaku usaha tidak terbebani dengan pembayaran bunga. Ini sejalan dengan himbauan pemerintah dan OJK," ucap Irfan.
Dia berharap, dapat mendongkrak share UMKM Bank Kalsel dan dapat menjangkau pengusaha mikro kecil. "Syarat kredit BPD Peduli relatif mudah terutama perijinan usaha," tandasnya.
Bank Kalsel juga, beber Irfan, telah mendapat rekomendasi penyaluran KUR dari OJK tahun 2016, dan kini tinggal menunggu persetujuan Kemenkeu RI. "Ini sangat memperkuat posisi Bank Kalsel sebagai bank daerah dalam menyalurkan kredit UMKM di Kalimantan Selatan," tegasnya.
Sekarang penyaluran kredit UMKN triwulan I-2016 mencapai Rp728 miliar, meningkat 4,53 persen dibanding tahun 2015. "Bank Kalsel konsisten meningkatkan penyaluran kredit kepada UMKM," katanya, didampingi jajaran pimpinan Bank Kalsel.
Terkiat capaian, ungkap Irfan Bank Kalsel kini memiliki Rp12,7 triliun aset hingga 2016, dengan aset kredit mencapai Rp7,8 triliun. Bahkan laba mencapai Rp143 miliar. afdi/brt
Komentar
Posting Komentar