Bedah Buku “Retorika Politik Surya Paloh” di Kalsel

*Bedah Buku “Retorika Politik” Aplikasikan Pemikiran Surya Paloh di Masyarakat Banjarmasin, BARITO Pembicara Dr Hermawi Taslim SH MH mengatakan, Surya Paloh menjadi pioner, terutama saat keberadaan Media Indonesia yang berwarna pertama. Bahkan, Surya Paloh telah meluncurkan Metro TV dengan 4 bahasa (Indonesia, Mandarin, Jepang, dan Inggris). "Jadi pak Surya Paloh menjadi pioner," kata Hermawi Taslim dalam bedah buku "Retorika Politik Surya Paloh" untuk Restorasi Indonesia, di kantor pemenangan DPW Partai NasDem Kalimantan Selatan, Jalan A Yani Km 8 Kertak Hanyar, Rabu (18/5). Dia meminta, kader NasDem tidak hanya mengadopsi pemikiran Surya Paloh, tetapi juga perlu implementasi di lapangan (masyarakat). "Satu kata dan satu perbuatan. Itu yang ditunjukkan kepada rakyat," tuturnya. Tidak ada demokrasi, jika tidak ada partai politik. "Kalau ada anggota legislatif di Kalsel, tentu harus ada perubahan. Dan ini harus konsistensi. Pak Surya Paloh dekat dengan pak Harto, tapi kenapa koran beliau tetap dibredel saat orde baru," kata Hermawi Taslim yang juga pengurus Badan Advokasi Hukum (BAHU) DPP Partai NasDem itu. Partai NasDem, tambah Hermawi Taslim, merupakan parpol satu-satunya sebagai partai baru lolos peserta pemilu dan lolos PT. "Jadi perlu buku ini sebagai pikiran untuk diketahui," katanya. Surya Paloh bicara makro, kata Hermawi Taslim, namun kader melakukan penerapan. "NasDem harus ada manfaatnya buat rakyat. Parpol itu harus membuat perubahan. Buat apa ada NasDem jika tidak ada perubahan," katanya. "Buku Retorika Politik Surya Paloh" sebagai salah satu pemikiran Surya Paloh. "Belajar apa saja bolah di NasDem, tidak perlu pakai KTA NasDem. Sebab NasDem untuk kepentingan rakyat. Kalau mahasiswa ingin belajar apa saja di NasDem silahkan, tak perlu harus menjadi anggota," katanya. Pengamat politik Dr Jamaluddin MSi mengatakan, Surya Paloh lebih banyak menggunakan bahasa yang mudah dipahami, sedang kata-kata Asing sangat minim. "Restorasi itu perbaikan, memulihkan. Artinya dengan kata Restorasi maka dipikiran kita pasti Surya Paloh. Ini yang digagas Surya Paloh sebagai bentuk metode kampanye," kata dosen Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini. Menurutnya, selain pemikiran Surya Paloh, juga ada perbandingan Restorasi Meiji dan Restorasi NasDem. "Secara perlahan kita harus melekatkan dihati masyarakat. Bila kata restorasi pasti identik NasDem. Dan saat Pemilu, masyarakat ingat ada kata restorasi, maka akan memilih Partai NasDem," kata Jamaluddin. Politik itu sangat mengasyikkan, kata Jamaluddin, sebab itu pidato Surya Paloh menarik minat masyarakat. "Di kalangan tertentu memang ada yang sulit memahami kalimat Sementara itu, pengamat hukum Dr Jalaluddin MHum mengatakan, yang menulis buku "Retorika Politik Surya Paloh" adalah saat melakukan tesis. Kenapa Surya Paloh? Memang penulis kenal dengan Surya Paloh," kata Jalaluddin yang juga dosen IAIN Antasari itu. Sesungguhnya di dalam buku ini adalah satu satu pemikiran Surya Paloh. "Artinya jika kita nilai buku tersebut bisa dibenarkan alias lulus buku Retorika Politik Surya Paloh," kata dosen Fakultas Hukum Islam IAIN Antasari tersebut. Surya Paloh merasa, katanya, gagasan beliau tidak mungkin hanya dilakukan sendiri, maka berdirilah Partai NasDem. "Ini harus dipahami agar cita-cita pemerintahan melalui restorasi dapat tercapai. Apalagi Partai NasDem telah melahirkan eksekutif (menteri dan duta besar) serta legislatif (anggota DPR/DPRD). Terpenting, sambung Jalaluddin, tidak hanya retorika, namun lebih melakukan perubahan di lapangan. Bedah Buku Retorika Politik Surya Paloh untuk Restorasi Indonesia dihadiri mahasiswa, kader dan pengurus Partai NasDem se-Kalimantan Selatan. afdi/brt

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alumnus SHD dan SPP Gelar Reuni di Banjarmasin

Harga Promo Sepuasnya, Samosir Karaoke Dilaunching di Banjarmasin