Banyak Kontraktor Ketakutan Diperiksa Penegak Hukum
Banjarmasin, BARITO
Anggota Gapensi Kota Banjarmasin semakin menurun, yakni hanya tersisa 70 rekanan yang registrasi KTA. "Memang terjadi penurunan anggota Gapensi Kota Banjarmasin," tutur Ketua BPC Gapensi Kota Banjarmasin H Ahmad Rubani, Senin (5/10).
UU No 18 sangat jelas, bahwa jika pekerjaan belum selesai, maka bisa diselesaikan. "Penurunan akibat kontraktor ketakutan dengan pemeriksaan penegak hukum. Ini yang menjadi faktor utama berkurangnya anggota," beber Rubani didampingi Sekretaris Ir H Syaiful Mutakhir
Dia menyebutkan, selama ini banyak kontraktor dipidanakan, tetapi UU No 18 jika terjadi kesalahan maka jalur perdata yang benar. "Kalau mark up bisa dipidana, tapi kalau pekerjaan benar saja, maka tidak bisa dihukum," katanya.
Selain itu, tambah Rubani, sistem online internet dalam mendapatkan pekerjaan, maka anggota Gapensi sulit mendapatkan pekerjaan proyek. "Kami berupaya memberikan pelatihan kepada anggota berupa internet," katanya.
Tentu, sela Syaiful, Sumber Daya Manusia (SDM) masih minim, sehingga tidak sebanding dengan proyek yang tersedia. "Kita pun bekerja sama dengan pemerintah, LPJK, dan asosiasi profesi lainnya dalam mengembangkan SDM," katanya.
Tidak kalah penting, tandasnya, peralatan yang dimiliki rekanan juga terbatas.
Kondisi dolar yang semakin meningkat, bebernya, tentu sangat berpengaruh, apalagi jika menggunakan produk impor seperi aspal, semen, besi beton, dan lainnya. "Dolar naik, maka sangat beriringan dengan dunia konstruksi," bebernya.
Dengan kenaikan dolar, kata Rubani, maka bisa dilakukan eskalasi, dan harus ada klausul dalam kontrak. "Sebelum terjadi kontrak, harus dimasukkan klausul," imbuhnya.
Rubani berharap, jangan ada gangguan dari oknum, akibatnya pekerjaan terbengkalai di tengah jalan. "Artinya jangan mengada-ada, dan perlu penertiban agar ke depan pekerjaan proyek semakin membaik," tukas Rubani. afdi/brt
Banjarmasin, BARITO
Anggota Gapensi Kota Banjarmasin semakin menurun, yakni hanya tersisa 70 rekanan yang registrasi KTA. "Memang terjadi penurunan anggota Gapensi Kota Banjarmasin," tutur Ketua BPC Gapensi Kota Banjarmasin H Ahmad Rubani, Senin (5/10).
UU No 18 sangat jelas, bahwa jika pekerjaan belum selesai, maka bisa diselesaikan. "Penurunan akibat kontraktor ketakutan dengan pemeriksaan penegak hukum. Ini yang menjadi faktor utama berkurangnya anggota," beber Rubani didampingi Sekretaris Ir H Syaiful Mutakhir
Dia menyebutkan, selama ini banyak kontraktor dipidanakan, tetapi UU No 18 jika terjadi kesalahan maka jalur perdata yang benar. "Kalau mark up bisa dipidana, tapi kalau pekerjaan benar saja, maka tidak bisa dihukum," katanya.
Selain itu, tambah Rubani, sistem online internet dalam mendapatkan pekerjaan, maka anggota Gapensi sulit mendapatkan pekerjaan proyek. "Kami berupaya memberikan pelatihan kepada anggota berupa internet," katanya.
Tentu, sela Syaiful, Sumber Daya Manusia (SDM) masih minim, sehingga tidak sebanding dengan proyek yang tersedia. "Kita pun bekerja sama dengan pemerintah, LPJK, dan asosiasi profesi lainnya dalam mengembangkan SDM," katanya.
Tidak kalah penting, tandasnya, peralatan yang dimiliki rekanan juga terbatas.
Kondisi dolar yang semakin meningkat, bebernya, tentu sangat berpengaruh, apalagi jika menggunakan produk impor seperi aspal, semen, besi beton, dan lainnya. "Dolar naik, maka sangat beriringan dengan dunia konstruksi," bebernya.
Dengan kenaikan dolar, kata Rubani, maka bisa dilakukan eskalasi, dan harus ada klausul dalam kontrak. "Sebelum terjadi kontrak, harus dimasukkan klausul," imbuhnya.
Rubani berharap, jangan ada gangguan dari oknum, akibatnya pekerjaan terbengkalai di tengah jalan. "Artinya jangan mengada-ada, dan perlu penertiban agar ke depan pekerjaan proyek semakin membaik," tukas Rubani. afdi/brt
Komentar
Posting Komentar