Distan Sudah Mulai Periksa Hewan Kurban
Banjarmasin, BARITO
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Banjarmasin Doyo Pudjadi mengungkapkan, ada dua mahasiswa UGM calon dokter hewan yang akan melakukan pemeriksaan hewan kurban di Kota Banjarmasin.
Mereka yakni drh Aprilia Rizky dan drh Lufti Kursia yang siap memeriksa  kondisi sapi yang dipotong, terhitung bekerja Senin 7 September 2015 sampai hari H Idul Adha 1436H.
"Dalam rangka (KOAS) Koasistensi Bersama tim dari Dinas Pertanian Kota Banjarmasin, selama tiga minggu, membantu pemeriksaan hewan kurban," ujar Doyo Pudjadi, Senin (14/9).
Selain itu, sambungnya, tim juga melibatkan drh Iyatsyah, drh Anang D, dan drh Rina Farlina dalam pemeriksaan fisik sapi. "Mereka mengawal, dan memastikan, bahwa hewan kurban dalam kondisi sehat," bebernya.
Jika ditemukan hewan sakit, tukasnya, akan diberikan terapi dan vitamin, agar kondisi bisa sehat, apalagi hewan yang datang dalam kondisi stres. "Kebutuhan 5.800 ekor sapi untuk hewan kurban Idul Adha 1436H," katanya didampingi Kabid Peternakan Anwar Ziady.
Selain itu, sambung Doyo, pihaknya akan memberikan pelatihan kepada 50 petugas pemotong hewan kurban untuk Idul Adha, agar mereka mengetahui, apakah hewan kurban yang dipotong bagus untuk dikonsumsi atau tidak. "Jadi mereka tidak hanya mendistribusikan daging, tetapi daging yang bagus dapat diketahui, begitu pula perlakuan terhadap hewan kurban," katanya.
Pada hari H, kata Doyo, pemotongan hewan kurban harus berjalan lancar, dan pembagian hewan kurban terbebas dari penyakit.
Kabid Peternakan Anwar Ziady mengakui, hewan kurban diperiksa secara sample, dan diperkirakan sebelum pemotongan kondisi sapi sehat. "Jenis sapi Madura, Bali, Brahman Cross, Limosin, yang dipotong saat Idul Adha 1436H," tutur Anwar Ziady.
Terkait pemotongan sapi setiap hari untuk distribusi di pasaran bagi masyarakat,
Kepala UPT Rumah Potong Hewan (RPH) Basirih H Sulasno mengungkapkan, kondisi pemotongan sapi mengalami penurunan. "Ya, biasa lebih 20 ekor setiap kali pemotongan di RPH, tetapi sekarang menurun sekitar 16 ekor untuk kebutuhan masyarakat," bebernya, Senin (7/9).
Dia memastikan konsumsi daging untuk masyarakat berlangsung terus-menerus di Kota Banjarmasin. "Kalau RPH mampu memotong sapi tiap hari, dan dapat disalurkan kepada pedagang, kemudian dijual di pasaran," tandas alumni Uniska ini. afdi/afd

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alumnus SHD dan SPP Gelar Reuni di Banjarmasin

Harga Promo Sepuasnya, Samosir Karaoke Dilaunching di Banjarmasin