Ratusan Ribu Unggas Kecil Masuk Kalsel
Banjarmasin, BARITO
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Banjarmasin Sri Hanum melakukan pencegahan dengan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, penahanan, penolakan, pemusnahan. "Komuditas unggas dan jeruk sering ditolak, sebab sering masuk virus melalui bibit," katanya, Senin (24/8).
Dia mengungkapkan, upaya melakukan pencegahan dan penolakan. "Unggas sering ditolak, karena perorang yang membawa," katanya.
Masuknya unggas ke Kalsel, kata Sri, biasa melalui transit, lewat kelotok, setelah mengangkut dari kapal besar di perairan. "Cara mensiasati karantina dengan modus transit kelotok," beber Sri.
Pengawasan sambungnya, tidak hanya oleh Karantina Pertanian, namun semua instansi berwenang. "Ratusan ribu unggas kecil yang masuk ke Kalsel tiap tahun, sedang unggas dewasa seperti ayam aduan sedikit," beber Sri.
Jika ada orang yang membawa unggas dewasa, dan tidak mau menyerahkan ke Karantina Pertanian, maka harus difoto, kemudian dilaporkan ke kesatuan.
Karantina, katanya, unggas 21 hari, dan sapi 3 hari, tergantung lamanya pemeriksaan laboratorium. "Kalau sapi diperiksa dengan pengambilan sampel darah seperti antrax dan brocellosis," katanya.
Sri memastikan, karantina diketahui melalui online, dan bisa terpantau setiap saat.
Sapi NTB dan Kalimantan bebas dari penyakit brocellosis, sedang kawasan Jawa belum bebas lagi. "Biasa sapi jantan yang membawa brocellosis," tukasnya. afd

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alumnus SHD dan SPP Gelar Reuni di Banjarmasin

Harga Promo Sepuasnya, Samosir Karaoke Dilaunching di Banjarmasin