Gapensi: Pemimpin Daerah Harus Proteksi Kontraktor Lokal
Gapensi: Pemimpin Daerah Harus Proteksi Kontraktor Lokal
Banjarmasin, BARITO
Dunia usaha konstruksi di Kalimantan Selatan memiliki 2 ribu anggota, atau 50 persennya anggota Gapensi di Bumi Lambung Mangkurat. Namun, dengan munculnya peraturan presiden dan peraturan lembaga membuat kerugian bagi kontraktor. "Persaingan makin ketat, dan tugas pemimpin daerah harus memproteksi pengusaha lokal,agar mereka tidak kehilangan pekerjaan," ujar Ketua BPD Gapensi Kalimantan Selatan Edy Suryadi, Senin (19/10).
Sebab itu, kata Edy, dibutuhkan kepedulian calon gubernur Kalimantan Selatan untuk membangun dunia usaha melalui pengusaha daerah.
Direncanakan tanggal 26 Oktober 2016 akan digelar dialog tokoh dan pengusaha di Kalimantan Selatan. "Era MEA dituntut kontraktor lokal lebih aktif, apalagi pengusaha daerah banyak kecil dan menengah," tandas Edy didamping Wakil Ketua H Gusti Rusliansyah, dan Ketua Dewan Pertimbangan Kalsel Wijaya Kusuma Prawira Karsa.
Dia mencontohkan, Balai Rawa dan Sumber Daya Air Sungai Wilayah Kalimantan, kebanyakan memenangkan pekerja kontraktor luar. "Malah mereka membawa kontraktor nasional. Kita kontraktor daerah tertinggal. Seperti PT Bera
ntas ini merugikan bagi kontrak lokal, yang hampir tidak memiliki pekerjan di daerahnya sendiri," kata Edy Suryadi, yang akan menggelar Mukerda BPD Gapensi Kalsel. afdi/brt
Banjarmasin, BARITO
Dunia usaha konstruksi di Kalimantan Selatan memiliki 2 ribu anggota, atau 50 persennya anggota Gapensi di Bumi Lambung Mangkurat. Namun, dengan munculnya peraturan presiden dan peraturan lembaga membuat kerugian bagi kontraktor. "Persaingan makin ketat, dan tugas pemimpin daerah harus memproteksi pengusaha lokal,agar mereka tidak kehilangan pekerjaan," ujar Ketua BPD Gapensi Kalimantan Selatan Edy Suryadi, Senin (19/10).
Sebab itu, kata Edy, dibutuhkan kepedulian calon gubernur Kalimantan Selatan untuk membangun dunia usaha melalui pengusaha daerah.
Direncanakan tanggal 26 Oktober 2016 akan digelar dialog tokoh dan pengusaha di Kalimantan Selatan. "Era MEA dituntut kontraktor lokal lebih aktif, apalagi pengusaha daerah banyak kecil dan menengah," tandas Edy didamping Wakil Ketua H Gusti Rusliansyah, dan Ketua Dewan Pertimbangan Kalsel Wijaya Kusuma Prawira Karsa.
Dia mencontohkan, Balai Rawa dan Sumber Daya Air Sungai Wilayah Kalimantan, kebanyakan memenangkan pekerja kontraktor luar. "Malah mereka membawa kontraktor nasional. Kita kontraktor daerah tertinggal. Seperti PT Bera
Komentar
Posting Komentar