*Dana Terhimpun Baru Rp10 Miliar
Perusahaan Belum Percaya BCSR
Banjarmasin, BARITO
Wakil Ketua Banjarmasin Corporate Social Responsibility (BCSR) Zainal Abidin mengungkapkan, pemerintah dan perusahaan harus sinergis dalam penyaluran CSR kepada masyarakat. "Selama ini masih kurang dukungan pemerintah daerah," kata Zainal Abidin, Senin (8/6).
Dia menyebutkan, dari 100 perusahaan yang diundang dalam pertemuan dalam membahas CSR, namun hanya 21 perusahaan yang menyatakan bergabung. Padahal, sebutnya, target minimal 40 perusahaan dapat bergabung. "Ya, 2015 kita kejar supaya semua perusahaan bisa bergabung," tandas Manajer Keuangan PT Pelindo III ini.
Zainal memastikan, dalam satu tahun berjalan, kini telah mengumpulkan dana Rp10 miliar, yang kemudian disalurkan kepada mereka yang memerlukan.
Hasil study banding, tuturnya, CSR di Banten dan Cilegon sudah baik secara organisasi, meskipun kelemahannya mereka tidak transparan dalam keuangan. "Yang mereka sampaikan hanya program, namun sumber keuangannya dari mana kita tidak dikasih tahu," bebernya.
Zainal mengakui, Banjarmasin CSR lebih transparan soal keuangan, meski dukungan pemerintah daerah minim. "Kalau di Bandung dan Cilegon sangat respon pemerintahnya," kata pria enerjik ini.
Program CSR ke depan, katanya, melibatkan BCSR dan pemerintah daerah. Bahkan, katanya, perlu ada dana hibah dari pemerintah daerah, sehingga memungkinkan untuk kepentingan masyarakat. "CSR sifatnya kepedulian demi kepentingan daerah, dan kami berharap tidak perlu ada sanksi meskipun peraturan daerah telah mengaturnya," kata Zainal.
Tercatat perusahaan yang tergabung di BCSR yakni PT Pelindo III, PT Taspen, PDAM Bandarmasih PD PAL, Jasindo, Hotel Aria Barito, PT Telkom, Hotel Mercure, Bank OCBC NISP, PT Graha Rodhita, Jasa Raharja, Bank BTPN, PT Pertamina, BTN, BNI Syariah, Surya Satrya Timur Timber, BPost Group, Bank Kalsel, Artha Graha, Bank Indonesia, BCA. afdi/brt
Perusahaan Belum Percaya BCSR
Banjarmasin, BARITO
Wakil Ketua Banjarmasin Corporate Social Responsibility (BCSR) Zainal Abidin mengungkapkan, pemerintah dan perusahaan harus sinergis dalam penyaluran CSR kepada masyarakat. "Selama ini masih kurang dukungan pemerintah daerah," kata Zainal Abidin, Senin (8/6).
Dia menyebutkan, dari 100 perusahaan yang diundang dalam pertemuan dalam membahas CSR, namun hanya 21 perusahaan yang menyatakan bergabung. Padahal, sebutnya, target minimal 40 perusahaan dapat bergabung. "Ya, 2015 kita kejar supaya semua perusahaan bisa bergabung," tandas Manajer Keuangan PT Pelindo III ini.
Zainal memastikan, dalam satu tahun berjalan, kini telah mengumpulkan dana Rp10 miliar, yang kemudian disalurkan kepada mereka yang memerlukan.
Hasil study banding, tuturnya, CSR di Banten dan Cilegon sudah baik secara organisasi, meskipun kelemahannya mereka tidak transparan dalam keuangan. "Yang mereka sampaikan hanya program, namun sumber keuangannya dari mana kita tidak dikasih tahu," bebernya.
Zainal mengakui, Banjarmasin CSR lebih transparan soal keuangan, meski dukungan pemerintah daerah minim. "Kalau di Bandung dan Cilegon sangat respon pemerintahnya," kata pria enerjik ini.
Program CSR ke depan, katanya, melibatkan BCSR dan pemerintah daerah. Bahkan, katanya, perlu ada dana hibah dari pemerintah daerah, sehingga memungkinkan untuk kepentingan masyarakat. "CSR sifatnya kepedulian demi kepentingan daerah, dan kami berharap tidak perlu ada sanksi meskipun peraturan daerah telah mengaturnya," kata Zainal.
Komentar
Posting Komentar