Kadin Kalsel Desak Pemerintah Antisipasi Beredarnya Beras Plastik
Banjarmasin, BARITO
Di tengah harga beras yang mencekik, beredar di pasar-pasar beras 'plastik' yang bisa menjadi pembunuh rakyat. Ini bukan sekedar dagang, bukan pula hanya mencari untung, tapi sudah menjurus ke arah tindakan yang ingin melakukan pembunuhan massal terhadap rakyat Indonesia.
Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Kalimantan Selatan H Aliansyah mendesak pemerintah segera turun tangan untuk mengantisipasi beredarnya beras plastik di Kalsel.
Bahkan, mantan Ketua Gapensi Kalsel ini juga meminta penegak hukum segera memproses hukum, jika ada laporan masyarakat mengenai pelaku yang mengedarkan beras plastik. "Beras sebagai makanan utama masyarakat. Saya sangat prihatin, beras oplosan dapat menimbulkan penyakit. Ya pemerintah daerah harus wasdapa, sehingga warga tidak resah," tandasnya didampingi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Kalsel H Taher dan Wakil Ketua Bidang Perbankan Kadin Kalsel H Tajuddin dan Ketua Gapensi Kota Banjarmasin H Akhmad Zainuddin Djahrie, kemarin.
Kadin Kalsel, sambung H Aliansyah, mendukung sepenuhnya langkah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalsel, Balai POM Banjaramasin, Balai Tanaman Pangan yang secara aktif melakukan pengawasan di Pasar Tradisional dan minimarket. "Instansi berwenang harus memberikan kepastian keamanan konsumsi beras secara baik. Jangan sampai warga Kalsel menjadi korban konsumsi beras yang beredar di pasaran," tuturnya usai pelaksanaan haulan almarhum ayahda H Muhammad Utuh Ismail bin Ganda dan almarhumah Hj Kartasiah binti Hasan serta kanda H Kaniansyah bin HM Utuh Ismail di kediamannya Jalan Cempaka V Banjarmasin.
Senada itu, Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Kalsel H Taher mengakui, jika beras plastik teksturnya tentu berbeda dengan beras asli. "Beras plastik ini tidak berbau dan sangat lengket," ujarnya.
Dia mengimbau kepada distributor untuk berhati-hati dalam mengambil atau membeli beras. "Kunci beras yang ada di pasar ini dari distributor dan kami benar-benar mengimbau untuk para pedagang besar untuk berhati-hati dalam mencari barang dagangan." imbuhnya.
Sebagai informasi, seorang pedagang bubur di kawasan Mutiara Gading, Bekasi Timur, yakni Dewi Septiani, mengaku menemukan butiran beras yang diduga terbuat dari bahan plastik.
Sebelumnya Dewi membeli sebanyak 6 liter beras di toko langganannya dan ia baru merasakan keanehan setelah mengolah beras tersebut menjadi bubur.
"Dari pertama saya beli beras, baru kali ini saya menemukan beras seperti ini," kata Dewi kemarin. Sungguh sangat mengerikan kehidupan rakyat. afdi/brt

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alumnus SHD dan SPP Gelar Reuni di Banjarmasin

Harga Promo Sepuasnya, Samosir Karaoke Dilaunching di Banjarmasin